1. Apakah Common Cold Sama Dengan Influenza?2. Penyebab Common Cold 3. Tanda-tanda Dan Gejala Common Cold 4. Gejala Yang Harus Lebih Diwaspadai5. Beberapa Penyebab Common Cold6. Faktor-faktor Risiko1. 1. Bayi dan anak-anak2. 2. Lansia3. 3. Memiliki daya tahan tubuh yang buruk4. 4. Tinggal di tempat yang terlalu ramai atau padat7. Pengobatan Common Cold / Selesma1. 1. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh2. 2. Istirahat yang cukup3. 3. Atur suhu ruangan yang sesuai4. 4. Berkumur air garam8. Pencegahan Selesma
Di beberapa wilayah saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan nih Fixas, bagaimana dengan tempatmu?
Di pergantian musim yang cuacanya bisa berubah dengan tiba-tiba ini tubuh menjadi rentan terkena penyakit. Selain cuaca dingin yang bisa memicu gigi menjadi sensitif, tubuh juga mudah terkena flu dan demam.
Yup, salah satu masalah kesehatan yang paling familiar dengan kita ialah Common Cold, hampir setiap tahun kita mungkin mengalaminya, untuk itu sangat penting menjaga imun tubuh agar aktivitas kita tidak terganggu.
Apakah Common Cold Sama Dengan Influenza?
Common cold atau selesma merupakan salah satu jenis infeksi saluran napas bagian atas (ISPA) yang cukup sering menyerang. Infeksi tersebut menyebabkan gejala-gejala seperti hidung tersumbat, bersin, serta sakit tenggorokan.
Common cold ini juga umum dikenal sebagai batuk pilek karena infeksi terjadi di hidung dan tenggorokan. Sekilas, gejala-gejala yang ditunjukkan memang menyerupai flu atau influenza. Namun, penting untuk diketahui bahwa batuk pilek yang disebut dengan common cold berbeda dengan batuk pilek pada kondisi influenza.
Keluhan-keluhan yang berhubungan dengan saluran napas biasanya terjadi 2–3 hari setelah paparan sumber infeksi dan berlangsung selama 7–10 hari. Setelah itu gejala yang dialami biasanya akan mereda dan kemudian sembuh sempurna.
Kasus common cold lebih banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh pada bayi dan anak-anak masih belum terbentuk dengan baik. Selain itu, lansia berumur 65 tahun ke atas juga lebih rentan mengalami batuk pilek. Penyakit ini dapat dicegah dan diatasi dengan mengurangi faktor-faktor risiko.
Penyebab Common Cold
Common cold disebabkan oleh infeksi virus yang akan sembuh dengan sendirinya tanpa ada pengobatan khusus. Jenis virus penyebabnya beragam, namun yang paling sering adalah rhinovirus.
Rhinovirus ditularkan melalui cairan yang keluar ketika seorang penderita batuk, bersin, atau berbicara. Cairan tersebut menempel di berbagai benda di sekitar Anda dan kemudian menyebar ke orang lain melalui tangan dan masuk ke dalam tubuh lewat mulut, mata atau hidung.
Tanda-tanda Dan Gejala Common Cold
Umumnya, gejala-gejala common cold atau selesma muncul 1-3 hari setelah terpapar virus. Tanda-tanda dan gejala yang biasanya muncul meliputi:
- hidung tersumbat
- Hidung berair atau berlendir dengan warna bening, kuning atau kehijauan
- sakit tenggorokan
- batuk
- badan terasa sakit, lemas, dan tidak nyaman
- sakit kepala ringan
- bersin-bersin
- demam ringan
Gejala-gejala di atas biasanya akan pulih dalam waktu 7-10 hari. Namun, orang-orang dengan sistem imun tubuh yang lemah, punya asma, atau penyakit pernapasan lainnya mungkin akan mengalami komplikasi yang lebih serius, seperti bronchitis atau pneumonia.
Gejala Yang Harus Lebih Diwaspadai
Kebanyakan kasus batuk pilek atau common cold memang bersifat ringan dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu cepat. Namun, Anda perlu waspada dan segera periksakan diri ke dokter jika muncul gejala berikut :
- demam lebih dari 38,5 derajat celsius
- demam berlangsung lebih dari 5 hari, atau kembali muncul setelah demam turun
- sesak napas
- suara napas berbunyi
- sakit tenggorokan dan kepala yang semakin parah
Pada anak-anak, gejala-gejala yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut :
- demam lebih dari 38 derajat Celsius
- demam semakin tinggi atau berlangsung lebih dari 2 hari
- gejala-gejala tidak kunjung membaik, bahkan tambah parah
- sakit kepala dan batuk semakin parah
- mengi
- sakit telinga
- rasa kantuk yang tidak biasa
- nafsu makan menurun
Beberapa Penyebab Common Cold
Common cold atau selesma disebabkan oleh infeksi virus. Jenis virus yang paling umum menyebabkan batuk pilek pada common cold adalah rhinovirus. Virus penyebab batuk pilek ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya.
Ditambah lagi, virus tersebut dapat menempel di permukaan benda selama beberapa hari, seperti gagang pintu atau meja. Ketika seseorang menyentuh permukaan di mana terdapat virus, atau melakukan kontak fisik yang cukup dekat dengan penderita batuk pilek, orang tersebut dapat tertular.
Virus pada batuk pilek biasa atau common cold berbeda dengan virus yang menyebabkan influenza. Pada kasus influenza, penyakit disebabkan oleh virus influenza A atau B. Selain itu, influenza juga merupakan penyakit yang jauh lebih serius daripada batuk pilek biasa, bahkan berisiko mengancam nyawa.
Faktor-faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tertular virus penyebab batuk pilek, antara lain :
1. Bayi dan anak-anak
Bayi yang masih berusia 4-6 minggu memiliki risiko yang tinggi untuk tertular batuk pilek. Hal ini karena sistem imun tubuh bayi masih belum bekerja sempurna untuk melindungi mereka dari serangan bakteri dan virus.
Selain itu, anak-anak usia sekolah juga lebih rentan terkena penyakit ini. Umumnya, anak-anak dapat terserang common cold sebanyak 5-7 kali dalam satu tahun.
2. Lansia
Seiring dengan bertambahnya usia, risiko seseorang untuk tertular batuk pilek atau common cold juga semakin tinggi, terutama jika sudah berusia 65 tahun ke atas.
3. Memiliki daya tahan tubuh yang buruk
Apabila Anda memiliki sistem imun tubuh yang lemah, kemungkinan untuk terserang batuk pilek atau selesma jauh lebih besar. Hal ini juga berlaku pada pasien penderita AIDS, atau pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
4. Tinggal di tempat yang terlalu ramai atau padat
Tempat yang terlalu ramai merupakan lingkungan yang ideal bagi virus untuk ditularkan ke banyak orang, seperti sekolah atau asrama.
Pengobatan Common Cold / Selesma
Karena disebabkan oleh virus, tidak ada pengobatan spesifik dalam penanganan selesma. Penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Obat-obatan yang ada biasanya hanya digunakan untuk meredakan gejala yang dirasakan, seperti paracetamol atau Ibuprofen, dan dekongestan untuk meredakan sumbatan.
Semantara untuk membantu meredakan gejala, kita juga bisa mencoba rangkaian perawatan yang dapat dilakukan di rumah, antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Pastikan tubuh tidak kekurangan cairan selama menderita batuk pilek. Anda bisa minum banyak air putih, jus buah, sup hangat, atau air perasan lemon hangat untuk membantu meredakan gejala-gejala. Hindari alkohol dan kafein untuk sementara waktu.
2. Istirahat yang cukup
Kunci paling utama agar lekas pulih dari penyakit ini adalah banyak beristirahat, istirahat di rumah juga mengurangi risiko anda menularkan penyakit ini ke orang lain.
3. Atur suhu ruangan yang sesuai
Mengatur suhu ruangan yang tepat juga dapat membantu meredakan gejala batuk pilek. Hindari suhu ruangan yang terlalu dingin atau panas.
4. Berkumur air garam
Larutkan 1/4 atau 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Kemudian, gunakan larutan air garam tersebut untuk berkumur. Cara ini diyakini dapat meringankan gejala sakit tenggorokan untuk sementara waktu.
Pencegahan Selesma
Tentu saja kita dapat melakukan pencegahan untuk menjaga tubuh kita dari virus ini, yaitu dengan cara :
- Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar. Kebiasaan cuci tangan ini hendaknya dilakukan secara teratur, terutama setelah berjabat tangan dengan penderita selesma, sebelum menyentuh hidung dan mulut, serta sebelum menyiapkan makanan.
- Tutup mulut dengan tissue ketika batuk atau bersin, dan cuci tangan setelahnya.
- Membersihkan benda-benda yang digunakan bersama-sama seperti gagang telepon, gagang pintu, keran air, dan sebagainya.
- Gunakan alat- alat makan pribadi, yang terpisah dengan orang lain.