8 Juni 2023 3:51 pm

Waspada Kasus Rabies Meningkat!! Pahami Ancaman dan Upaya Pencegahannya!!

Waspada Kasus Rabies Meningkat!! Pahami Ancaman dan Upaya Pencegahannya!!
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan adanya 11 kasus kematian akibat rabies, dengan 95% disebabkan oleh gigitan anjing.

Peningkatan kasus rabies di Indonesia terpengaruh oleh pandemi COVID-19, yang menghentikan kegiatan vaksinasi hewan.

Hingga April 2023, terdapat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan 23.211 kasus mendapatkan vaksin anti rabies, namun masih terdapat 11 kasus kematian. Saat ini, 26 provinsi di Indonesia endemis rabies, tetapi hanya 11 provinsi yang bebas dari kasus rabies.

Dr. Imran, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, menyoroti keterlambatan dalam membawa penderita ke fasilitas kesehatan sebagai penyebab utama kematian akibat rabies, karena banyak yang meremehkan gigitan hewan yang berbahaya.

Rabies


Rabies atau yang dikenal sebagai "penyakit anjing gila", merupakan infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf. Virus penyebab rabies umumnya menyebar kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

Setelah seseorang mulai menunjukkan tanda dan gejala rabies, penyakit ini hampir selalu menyebabkan kematian. Oleh karena itu, siapa pun yang berisiko terkena rabies sebaiknya menerima vaksin rabies untuk perlindungan.

Gejala Rabies Pada Manusia


Gejala rabies muncul 3 hingga 12 minggu setelah kontak langsung dengan hewan terinfeksi. Gejala pertama meliputi :
  • Peningkatan suhu tubuh
  • Sakit kepala
  • Merasa tidak enak badan
  • Rasa tidak nyaman di lokasi gigitan

Gejala lain kemudian muncul dalam beberapa hari kemudian, yang meliputi :
  • Kebingungan atau perilaku agresif
  • Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata (halusinasi)
  • Mulut memproduksi banyak air liur
  • Kejang otot
  • Kesulitan menelan dan bernapas
  • Ketidakmampuan untuk bergerak (lumpuh)

Penanganan Rabies Pada Manusia


Penanganan pertama yang penting dalam kasus rabies pada manusia adalah :
  1. Jika mengalami perdarahan aktif, tekan bagian yang terluka dengan kain bersih atau kain kasa untuk menghentikan perdarahan
  2. Cuci luka gigitan atau cakaran menggunakan air dan sabun, selama 10–15 menit.
  3. Setelah itu, oleskan alkohol 70% atau cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine ke luka tersebut.
  4. Lalu segera cari perawatan medis di fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi dan perawatan lebih lanjut.

Pada umumnya, penanganan medis untuk rabies melibatkan rangkaian vaksinasi yang disebut sebagai Imunisasi Pasca Paparan (IPP). IPP melibatkan pemberian vaksin rabies dan imunoglobulin rabies manusia (HRIG), yang membantu melawan virus rabies yang masuk ke dalam tubuh. Vaksinasi ini harus dimulai sesegera mungkin setelah terpapar virus rabies.

Selain itu, perawatan suportif juga diberikan untuk mengelola gejala dan memberikan kenyamanan kepada penderita. Ini termasuk perawatan untuk mengurangi rasa sakit, kejang, dan gangguan sistem saraf lainnya yang dapat muncul akibat rabies.

Akan ada kemungkinan virus rabies yang telah menginfeksi otak akan lebih sulit ditangani, karena belum diketahui metode yang benar-benar efektif untuk mengatasinya.

Pencegahan Rabies


Memahami risiko rabies dan mengetahui apa yang harus dilakukan setelah kontak dengan hewan dapat menyelamatkan nyawa. Karena hewan peliharaan dapat terkena rabies dari satwa liar dan kemudian dapat menyebarkannya kepada manusia, berikut beberapa hal yang bis akita lakukan :

-

1. Vaksinasi


Merupakan langkah pencegahan utama untuk melindungi diri dari rabies. Vaksin rabies yang efektif tersedia dan direkomendasikan untuk individu yang berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, pekerja laboratorium, dan orang-orang yang tinggal atau bekerja di daerah dengan risiko tinggi terpapar rabies. Vaksinasi juga sangat penting bagi hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing.

2. Hindari kontak dengan hewan liar

Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies, seperti kelelawar, rakun, rubah, dan anjing liar. Terutama jika kamu berada di area dengan risiko tinggi terpapar rabies. Jangan mencoba untuk mengelus atau memegang hewan-hewan ini tanpa pelindung yang tepat, untuk menghindari risiko gigitan.

3. Perawatan hewan peliharaan


Pastikan hewan peliharaan kamu menerima vaksin rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh dokter hewan. Hal ini penting untuk melindungi hewan peliharaan dan mencegah penularan rabies kepada manusia.

4. Edukasi dan kesadaran


Edukasi diri sendiri dan orang lain tentang gejala rabies, risiko penularan, dan tindakan pencegahan yang dapat diambil sangat penting. Mengetahui bagaimana mengenali hewan yang mungkin terinfeksi dan melaporkan kasus gigitan hewan segera ke otoritas kesehatan setempat juga sangat penting untuk pencegahan rabies.

Mengingat rabies adalah penyakit yang serius dan mematikan, langkah-langkah pencegahan ini sangat penting untuk melindungi diri sendiri, hewan peliharaan, dan orang-orang di sekitar kita.
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.