1. Penyebab Demam Berdarah2. Faktor Risiko 3. Gejala Demam Berdarah 4. Apa yang harus diperhatikan saat pemulihan pasca demam berdarah?1. 1. Minum yang banyak agar tak dehidrasi2. 2. Mencegah demam berdarah parah (hemorrhagic)3. 3. Menjaga lingkungan sekitar4. 4. Menambah daya tahan tubuh selama pemulihan pasca demam berdarah
Apakah Fixas merasakan belakangan ini populasi nyamuk di sekitar tempat tinggal bertambah banyak? Kita perlu waspada, karena saat ini kasus demam berdarah memang sedang meningkat drastis.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit akibat gigitan nyamuk pembawa virus Dengue yang umumnya terjadi di daerah tropis dan subtropis. Pada demam berdarah ringan, biasanya akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.
Sementara untuk demam berdarah yang parah, dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (shock), hingga kematian. Jutaan kasus infeksi demam berdarah dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.
Demam berdarah paling sering terjadi di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Namun kini penyakit ini telah menyebar ke daerah baru, termasuk wabah lokal di Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.
Penyebab Demam Berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk, jadi seseorang tidak akan tertular secara langsung dari pasien yang terinfeksi.
Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi.
Setelah seseorang sembuh dari penyakit ini, ia akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksinya, namun dia tetap dapat terinfeksi lagi di masa depan oleh salah satu dari tiga jenis virus lainnya.
Faktor Risiko
Faktor risiko seseorang mengalami demam berdarah dengue antara lain:
- Pernah erinfeksi virus dengueropis
- Pernahterinfeksi virus dengue
- Usia di bawah 15 tahun
Gejala Demam Berdarah
Orang cenderung akan salah mengira gejala demam berdarah sebagai penyakit lain (flu). Biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah seseorang digigit nyamuk.
Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain :
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang atau sendi
- Mual dan muntah
- Sakit di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Ruam
Kebanyakan orang bisa pulih dalam waktu seminggu atau lebih. Dalam beberapa kasus, gejala juga dapat memburuk hinggs mengancam jiwa. Ini disebut demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue. Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor.
Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun. Hal ini dapat menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian. Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah dan merupakan keadaan darurat dapat berkembang dengan cepat.
Tanda-tanda peringatan biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang, termasuk :
- Sakit perut parah
- Muntah terus-menerus
- Perdarahan dari gusi atau hidung
- Darah dalam urin, tinja, atau muntahan
- Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar
- Pernapasan yang sulit atau cepat
- Kelelahan
- Iritabilitas atau kegelisahan
Apa yang harus diperhatikan saat pemulihan pasca demam berdarah?
Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa vaksin itu sendiri bukanlah alat yang efektif untuk mengurangi demam berdarah di daerah-daerah di mana penyakit ini sering mewabah.
Pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah. Setelah melalui masa kritis demam berdarah, pengidap demam berdarah tetap perlu melakukan beberapa hal agar tidak terjadi masalah kesehatan lain selama masa penyembuhan.
1. Minum yang banyak agar tak dehidrasi
Saat masa pemulihan, perhatikan gejala DBD tertentu seperti dehidrasi karena hal ini rentan terjadi pada pasien demam berdarah, jaga keseimbangan cairan dalam tubuh selama masa pemulihan ini. Tak hanya air putih, pasien juga dapat mengonsumsi atau memberikan cairan lain yang mengandung nutrisi seperti vitamin C dan elektrolit.
2. Mencegah demam berdarah parah (hemorrhagic)
Demam berdarah dapat seketika menjadi lebih parah (dikenal juga dengan dengue hemorrhagic fever). Komplikasi ini memang memiliki kemungkinan kecil. Namun, tetap harus diwaspadai dan berusaha mencegah kondisi ini terjadi.
Apalagi jika pasien atau keluarga memiliki salah satu faktor risiko berikut :
- memiliki antibodi pada virus Dengue dengan serotipe (variasi) berbeda bila sebelumnya pernah terkena demam berdarah,
- berusia di bawah 12 tahun,
- wanita, dan
- sistem imun tubuh lemah.
Tanpa tindakan yang sesuai, demam berdarah yang parah dapat berbahaya.
3. Menjaga lingkungan sekitar
Selama masa pemulihan pasca demam berdarah, anda dapat mulai melakukan pencegahan DBD dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, pencegahan perlu dilakukan dan dapat dilakukan dengan cara berikut :
- Menggunakan dan memanfaatkan obat nyamuk
- Perbanyak menggunakan baju lengan panjang
- Mengurangi membuka jendela rumah
- Menggunakan jaring penangkal nyamuk jika tidur di luar ruang
- Mengurangi habitat nyamuk dengan menutup genangan air. Karena nyamuk yang membawa virus dengue biasanya berkembang biak di genangan air
4. Menambah daya tahan tubuh selama pemulihan pasca demam berdarah
Sistem imun yang kuat bisa lebih efektif melawan virus demam berdarah. Berikut beberapa jenis nutrisi dan sumber makanan yang bermanfaat bagi sistem imun dan baik dikonsumsi selama masa penyembuhan demam berdarah :
- Vitamin C : Contohnya jambu biji, jeruk, dan kiwi.
- Vitamin E : Misalnya wheat germ oil, biji bunga matahari, dan selai kacang.
- Asam lemak omega-3 : Contoh makanannya adalah ikan salmon, sarden, teri, minyak ikan, dan kacang kedelai.
