Tingkat kesadaran akan kebersihan mulut dan gigi dalam masyarakat kita masih tergolong cukup rendah. Terutama bila kita tidak terbiasa dengan rutinitas menggosok gigi sejak kecil, atau melakukan cek up ke dokter gigi secara rutin.
Ditambah dengan semakin beragamnya varian makanan dan kuliner yang tidak ramah untuk gigi, hal ini membawa pada kenaikan tingkat masalah kesehatan gigi dan mulut. Ingatlah bahwa kesehatan gigi tidak hanya penting untuk orang dewasa, karena anak-anak pun dapat berisiko mengalami gigi berlubang.
Dikutip dari Dental.id, bahwa semua anak-anak akan tumbuh menjadi dewasa dan kesehatan selama masa kanak-kanak dapat mempengaruhi kesehatannya di usia dewasa, termasuk kesehatan gigi dan mulut.
Di Indonesia kaitannya dengan kesehatan gigi anak, data Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013 menyebutkan bahwa 24,8% anak usia 12 tahun kebawah memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut dan hanya 28,4% saja yang mendapat perawatan oleh tenaga medis.
Pada masa anak-anak, mereka cenderung meniru dan melakukan apa yang diajarkan oleh orang dewasa. Masa tersebutlah di mana orang tua mengambil peran yang penting bagi kesehatan gigi anak. Perlu Parents ketahui meskipu gigi susu anak akan berganti dengan gigi permanen saat mereka dewasa, bukan berarti anak tidak perlu merawat gigi susunya.
Karena apabila si kecil mengalami masalah penyakit gigi dan gusi saat mereka masih memiliki gigi susu, hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi permanennya. Dan bila anak tidak terbiasa menjaga kebersihan giginya, kegiatan membersihkan gigi akan terasa sulit saat mereka beranjak dewasa.
Mengapa Parents Mendapat Peran Penting?
Anak adalah individu yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu masih terjadi perubahan pada bentuk dan fungsi tubuh secara konstan. Selama proses pertumbuhan ini ada sebuah interaksi antara jaringan keras dan jaringan lunak menuju terbentuknya suatu fungsi bersama struktur tubuh yang sedang dibentuk.
Proses pertumbuhan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal contohnya genetik sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan, nutrisi, pola hidup dan kebiasaan. Komponen-komponen tersebut akan saling berinteraksi sesuai aturan pertumbuhan.
Untuk itu, agar terbentuk sebuah struktur tubuh yang normal, termasuk dalam hal ini gigi geligi, diperlukan adanya keharmonisan selama proses interaksi antar komponen tersebut.
Disinilah peran orang tua menjadi sangat penting, yakni membantu memastikan bahwa segala hal berjalan sebagaimana mestinya terutama sekali kaitannya dengan faktor eksternal yang sebisa mungkin harus dikontrol agar mendukung pertumbuhan gigi geligi secara normal, bukan sebaliknya.
Ketahui Masa Pertumbuhan Gigi Anak
Selain faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya, jadwal pertumbuhan gigi anak juga perlu menjadi perhatian orang tua. Jadwal pertumbuhan gigi ini meliputi waktu tumbuh gigi susu dan waktu tumbuh gigi tetap atau permanen.
Pengetahuan akan jadwal pertumbuhan gigi ini penting agar dapat dideteksi secara dini apabila terjadi kelainan atau keterlambatan pertumbuhan gigi sehingga dapat segera diperiksakan ke dokter gigi. Gigi anak mulai muncul pada usia 5-6 bulan, dan akan lengkap pada usia 2-2,5 tahun (20 gigi).
Fungsi dari gigi anak ini antara lain untuk mengunyah makanan, merangsang pertumbuhan dan perkembangan rahang, memberi ruang untuk munculnya gigi permanen, dan membantu pengucapan kata-kata.
Setelah itu, pada usia 6-7 tahun, gigi anak akan mulai tanggal satu persatu diawali dengan gigi depan. Pada waktu yang sama, gigi geraham pertama permanen akan mulai tumbuh sebagai gigi permanen yang pertama kali tumbuh. Gigi geraham pertama permanen ini akan tumbuh secara langsung dibelakang gigi susu paling belakang tanpa menggantikan salah satu dari gigi susu manapun.
Pada tahap ini orang tua harus memberikan perhatian ekstra pada gigi tersebut dan harus mulai bisa mendeteksi bahwa gigi tersebut adalah gigi permanen.
Kurangnya pengetahuan tentang hal ini sering menyebabkan banyak ditemukannya kasus gigi geraham pertama permanen yang sudah berlubang dan harus dicabut di usia muda. Hal tersebut dikarenakan sebagian orang tua tidak tahu bahwa gigi tersebut adalah gigi permanen yang jika sudah dicabut maka tidak ada lagi gigi yang akan menggantikan.
Disisi lain sudah terlambat untuk mempertahankan keadaan gigi tersebut sehingga terlanjur berlubang dan harus dicabut. Padahal gigi tersebut merupakan gigi kunci untuk fungsi pengunyahan.
Peran Parents Dalam Menjaga Gigi Si Kecil
Selain hal-hal diatas, berikut ini beberapa hal lain yang perlu diperhatikan orang tua terkait kesehatan gigi anak.
1. Pengasuh
Peran orang tua sebagai pengasuh kesehatan gigi meliputi pemberian asupan makan yang baik untuk kesehatan gigi sesuai umur. Pada dasarnya, makanan yang baik adalah sayur dan buah yang mengandung banyak serat dan berair, biji-bijian dan ikan yang banyak mengandung fluor alami dan mengurangi asupan makanan manis dan lengket.
2. Pendidikan
Pendidikan kesehatan gigi pada anak harus didapat pertamakali dari lingkungan keluarga. Pendidikan ini meliputi bagaimana cara menyikat gigi yang baik, apa makanan yang baik dan harus dihindari dan juga pemberian wawasan atau pengenalan mengenai perawatan ke dokter gigi sebagai perawatan yang tidak menakutkan.
3. Pendorong
Peran orang tua dalam mendampingi si anak belajar adalah dengan memberikan semangat agar si anak tetap melakukan tugas hariannya dengan teratur. Pemberian motivasi, hadiah dan pujian sangat dianjurkan terutama jika si anak berhasil melakukan apa yang ditugaskan. Hindari kritik yang tidak membangun jika anak gagal.
4. Pengawas
Orang tua sebagai pengawas kesehatan gigi dimulai dari menjaga agar anak tidak melakukan perilaku yang berdampak buruk pada kesehatan gigi.
Misalnya, kebiasaan buruk menghisap jempol, menggigit benda-benda, bertopang dagu, mengunyah satu sisi yang berakibat terganggunya pertumbuhan rahang dan gigi. Pola makan juga perlu perhatian khusus selama si anak masih gemar makan makanan atau minuman manis.
Orang tua juga harus aktif memeriksa gigi dan mulut anak seperti melihat adanya gigi yang berlubang, goyah, tanda-tanda tumbuhnya gigi pengganti dan pertumbuhan gigi yang tidak normal.
Pertolongan Darurat Saat Si Kecil Sakit Gigi
Di tengah kesibukan Parents yang sudah berusaha semaksimal mungkin, adakalanya sakit gigi datang tiba-tiba dan mengganggu si kecil. Parents mungkin pernah mengalami sakit gigi, dan rasa nyeri tersebut juga dapat terjadi pada si kecil.
Penanganan tradisional seperti berkumur dengan air garam biasa dilakukan sebagai penanganan pertama saat sakit gigi, tapi bagaimana dengan si kecil?
Bila mereka menolak untuk mendapat perawatan bahkan tidak mau pergi ke dokter gigi, Parents perlu menjaga kesabaran, karena cara keras tidak akan berhasil pada s kecil yang masih merasakan sakit gigi. Pemilihan obat sakit gigi yang tepat penting pada kasus ini. Parents harus memilih pengobatan yang aman bagi tubuh si kecil dan cara efektif meredakan sakit giginya.
Gumafixa telah menjadi solusi nomor 1 dalam mengobati sakit gigi! Terbuat dari bahan-bahan alami, kandungan minyak atsiri berkualitas tinggi dari daun cengkeh pilihan berfungsi meredakan nyeri yang tak tertahankan dalam sekejap, dan bersifat antiseptik untuk mempercepat proses penyembuhan gigi dan membunuh bakteri di mulut.
Mengapa Parents perlu memilih Gumafixa??
- 100% herbal aman bagi tubuh anak
- Cepat bekerja atasi sakit gigi dalam 1 menit
- Tidak perih, terasa soft di mulut si kecil
- Telah terdaftar di BPOM
Pada momen special Hari Kemerdekaan, Fixaherba memberikan diskon special yang berlangsung 3 hari selama tanggal 15, 16, & 17 Agustus!!
Dapatkan DISKON & CASHBACK hingga GRATIS ONGKIR di Fixaherba Official Store! Kunjungi Instagram kami di : @fixaherba
Tunggu apalagi?! Cek out sekarang juga demi kesehatan gigi keluarga Parents!