3 Agustus 2022 3:43 pm

Tertarik Dengan Bleaching Gigi?? Yuk Kenali Dulu Manfaat dan Efeknya Buat Gigi!

Tertarik Dengan Bleaching Gigi?? Yuk Kenali Dulu Manfaat dan Efeknya Buat Gigi!
Pemutih gigi atau bleaching gigi adalah salah satu metode perawatan gigi yang dapat mencerahkan dan membuat warna gigi terlihat lebih putih cemerlang dari sebelumnya.

Gigi yang berwarna kekuningan dapat lebih mudah menjadi putih cemerlang dibandingkan dengan warna kecoklatan pada gigi. Sementara gigi yang sebelumnya berwarna keabuan, keunguan, atau bahkan kebiruan akan susah diputihkan hanya dengan pemutih gigi.

Oleh karena itu, pemakaian produk pemutih gigi sebaiknya diskusikan dengan dokter gigi agar mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu dokter gigi juga bisa merekomendasikan metode lain untuk memutihkan gigi, misalnya dengan veneer gigi atau dental bonding.

Hasil warna gigi yang didapatkan tergantung dengan masing-masing produk pemutih yang dipakai. Dan tergantung juga pada kondisi gigi, noda yang ada pada gigi, konsentrasi pemutih yang dipakai, durasi waktu, serta sistem pemutihan yang digunakan.

Ada beberapa poin yang perlu Fixas perhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan pemutih gigi, mari kita bahas.

Bleaching Dapat Dilakukan Sendiri Atau ke Dokter Gigi


Perbedaan utama antara bleaching gigi di rumah dengan di rumah sakit adalah metode dan bahan pemutih yang digunakan. Bleaching di klinik dengan dokter gigi bisa dilakukan dengan sinar laser dan bahan pemutih dengan kandungan peroksida (karbamid atau hidrogen peroksida) sekitar 15–43%.

-

Sedangkan bahan bleaching di rumah biasanya mengandung peroksida sekitar 3–20%. Salah satu cara bleaching gigi di rumah adalah dengan pasta gigi khusus. Pasta gigi ini umumnya mengandung bahan abrasif yang akan membersihkan gigi dari noda, sehingga gigi tampak putih dan bersih.

Meskipun bisa dilakukan di rumah, efektivitas bleaching gigi yang dilakukan di klinik / rumah sakit tetap lebih tinggi.

Warna Putih Dari Bleaching Tidak Bertahan Lama

Meskipun bleaching gigi menawarkan solusi jangka panjang untuk gigi yang lebih putih, tetapi hasilnya tidak bisa bertahan selamanya. Sama halnya, seperti mencuci baju, baju akan menjadi putih bersih setelah dicuci, tetapi pada akhirnya akan menjadi kotor lagi. Gigi yang putih setelah di-bleaching pun lama-kelamaan bisa memudar, tetapi hal itu tentu saja berlangsung lebih lama, daripada baju bersih.

Berapa lama hasil bleaching gigi bisa bertahan tergantung pada jenis bahan pemutih yang digunakan oleh dokter gigi kamu. Meskipun bahan bleaching umumnya berupa hydrogen peroksida atau karbamid peroksida, konsentrasi yang digunakan bervariasi dan metode yang dilakukan juga bisa berbeda-beda.

Rata-rata hasil bleaching gigi bisa bertahan selama 6 bulan hingga 3 tahun. Namun, kebanyakan orang yang melakukan bleaching gigi biasanya bisa memiliki gigi putih sekitar satu tahun. Selain jenis bahan pemutih yang digunakan, ketahanan warna putih gigi hasil bleaching juga tergantung pada gaya hidup kamu.

Proses Bleaching Gigi


Pada prosedur pemutihan gigi, dokter gigi akan mengoleskan bahan pemutih ke permukaan gigi dan membiarkannya untuk beberapa waktu. Selama itu, bahan pemutih diserap ke dalam lapisan email dan dentin gigi kamu. Begitu mencapai lapisan tersebut, pemutih memulai reaksi kimia pada tingkat molekuler yang pada dasarnya melarutkan molekul yang bertanggung jawab atas noda gigi.

-

Bahkan setelah bahan pemutih dibilas dari gigi, ia akan terus melarutkan noda selama 24 jam sesudah aplikasi awal. Setelah 24 jam, bahan pemutih akan diserap oleh tubuh dan tidak efektif lagi. Jadi, bleaching hanya bisa menghilangkan noda yang ada pada saat itu saja. Itulah mengapa hal-hal yang bisa menodai gigi kamu setelah proses pemutihan bisa membuat hasilnya tidak bertahan lama.

Faktor Penyebab Warna Putih Gigi Mudah Memudar

Ada banyak hal yang bisa membuat gigi putih hasil bleaching tidak bertahan lama, tetapi penyebab utamanya adalah kelompok makanan dan minuman tertentu. Makanan dan minuman yang asam dan kaya tanin bisa menodai gigi, antara lain :
  • Teh hitam dan kopi
  • Anggur putih dan merah.
  • Minuman olahraga.
  • Minuman berkarbonasi (soda gelap dan berwarna terang).
  • Buah beri dan makanan berwarna kuat lainnya.
  • Saus (kedelai, tomat, dan kari)

Selain itu, seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, tembakau juga merupakan penyebab utama pewarnaan gigi, baik kamu merokok maupun mengunyahnya. Nikotin dalam produk tembakau bisa berubah warna menjadi kuning ketika terpapar oksigen yang bisa menodai gigi.

Bahkan rokok elektronik yang mengandung nikotin bisa menyebabkan gigi bernoda bila digunakan dalam waktu lama. Nah, bila Fixas sering mengonsumsi makanan atau minuman berpigmen tinggi dalam jumlah besar, bleaching gigi lebih cepat memudar hasilnya.

Namun, bila dapat menghindari zat pewarna semaksimal mungkin dan dikombinasikan dengan perawatan gigi yang baik, Fixas bisa mempertahankan hasil bleaching gigi lebih lama.

Tips Menjaga Warna Putih di Gigi


Berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk menjaga warna putih pada gigi agar tidak berubah kembali :

1. Menghindari makanan atau minuman yang dapat meninggalkan noda di gigi. Jika terpaksa mengonsumsi minuman yang dapat memengaruhi warna gigi, maka lebih baik untuk menggunakan sedotan agar menghindari terkena gigi depan.

2. Menyikat gigi sesaat setelah mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.

3. Menjaga kebersihan gigi dengan selalu menyikat gigi rutin setidaknya dua kali dalam sehari dan menggunakan benang gigi–semacam benang tipis untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya satu kali dalam satu hari.

4. Menggunakan pasta gigi yang mengandung pemutih atau yang mengklaim dapat memutihkan gigi untuk membersihkan noda pada permukaan gigi dan mencegah gigi menjadi kuning. Hal ini dapat dilakukan seminggu satu atau dua kali.

5. Melakukan kontrol dan pemeriksaan gigi rutin setidaknya 6 bulan sekali. Jika Fixas merokok atau sering mengonsumsi minuman yang dapat meninggalkan noda pada gigi, maka lakukanlah kontrol lebih sering.

Efek Samping Setelah Bleaching


1. Gigi Sensitif


Gigi sensitif biasanya terjadi di tahapan awal dari proses pemutihan gigi. Hal ini banyak dialami pada perawatan pertama atau kedua, lalu akan berkurang seiring waktu proses bleaching. Penggunaan produk gel yang mengandung potassium nitrate dan glutaraldehyde setelah bleaching gigi lebih efektif untuk mengatasi gigi sensitif, tanpa mengurangi efektivitas proses pemutihan gigi.

2. Iritasi Gusi


Beberapa orang mungkin akan mengalami iritasi gusi pada rongga mulut. Hal ini terjadi akibat penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan dan bersentuhan dengan gusi. Efek samping pemutih gigi ini akan menghilang beberapa saat setelah perawatan.

Kedua kondisi di atas umumnya hanya terjadi sementara dan akan hilang antara 1 hingga 3 hari setelah selesai melakukan perawatan.

Tidak Semua Gigi Bisa Bleaching


Gigi yang sudah dibuatkan mahkota buatan (crown gigi), implan, gigi palsu, dan gigi yang sudah ditambal tidak bisa di-bleaching. Dengan kata lain, warna gigi tidak akan berubah walaupun sudah di-bleaching berkali kali.

Bleaching Tidak Dianjurkan Untuk Anak-anak


Bleaching gigi tidak dianjurkan untuk dilakukan pada anak-anak yang sedang dalam periode gigi bercampur (gigi permanen dan gigi susu). Hal ini karena warna putih gigi akan tidak sama saat gigi permanen tumbuh. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui jenis perawatan gigi yang tepat untuk anak.
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.