Gigi tidak rapi merupakan kondisi gigi yang tidak simetris, dalam istilah medis disebut juga maloklusi gigi. Pada orang dewasa yang giginya berjumlah 32 buah, sebagian orang mengalami gigi yang tumbuh tidak beraturan. Kondisi ini biasanya akan mengganggu rasa percaya diri seseorang akan penampilannya.
Selain itu gigi tidak rapi juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan gigi dan mulut, hingga dapat mengubah bentuk wajah. Di sini kita akan membahas beberapa cara untuk mengatasi masalah gigi tidak rapi.
Apa Penyebab Gigi Tumbuh Tidak Rapi?
Maloklusi atau gangguan pada gigi terbagi menjadi dua tipe, yaitu maloklusi dental yang terjadi karena terdapat masalah pada gigi. Lalu, tipe lainnya adalah maloklusi skeletal atau gangguan yang terjadi pada rahang seseorang.
Beberapa factor yang menyebabkan susunan gigi tumbuh tidak rata, antara lain :
- Faktor Keturunan. Hal tersebut disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari orangtua, sehingga anaknya memiliki masalah yang sama dengan ayah atau ibunya. Gigi dan rahang seseorang kemungkinan akan mirip yang membuat gigi tidak rapi.
- Kebiasaan Menggigit Kuku. Seorang yang mempunyai kebiasaan menggigit kuku dapat menjadi penyebab gigi tidak rapi. Hal ini umumnya terjadi pada anak-anak, sehingga struktur gusi dan pertumbuhan giginya menjadi bermasalah. Kebiasaan tersebut juga berdampak pada kesehatan mulut seseorang.
- Kebiasaan Mengunyah dengan Gusi. Hal tersebut umumnya sudah terjadi sejak orang tersebut masih kecil. Dikarenakan kebiasaan tersebut, gusi menjadi lebih maju dan posisi gigi menjadi terlalu maju
- Kebiasaan buruk semasa kecil, seperti sering mengisap jempol dan menggunakan dot bayi atau botol susu terlalu lama.
- Cedera pada rahang yang menyebabkan susunan rahang tidak rata.
- Tumor pada rahang atau mulut.
- Infeksi atau peradangan di gusi (gingivitis).
- Tindakan perawatan gigi yang salah atau tidak tepat. Biasanya hal ini terjadi jika perawatan gigi bukan dilakukan oleh dokter gigi.
- Bibir Sumbing.
Bentuk gigi tidak rata yang hanya dibiarkan bisa membuat beberapa area gigi tidak terjangkau saat menyikat gigi, hingga plak dengan mudah menumpuk pada gigi.
Pada masalah yang lebih serius dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan karang gigi, gigi berlubang, kerusakan lapisan gigi, hingga radang gusi. Dan tentu saja kondisi ini membuat kurang nyaman saat mengunyah makanan.
Perawatan Gigi Tidak Rapi
Biasanya pada kondisi ringan, gigi yang tidak rata tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun bila kasusnya telah menimbulkan gangguan, maka diperlukan konsultasi dengan dokter untuk penanganan khusus.
Berikut beberapa pilihan penanganan gigi tidak rapi :
1. Pasang behel atau kawat gigi
Tidak hanya untuk sekedar fashion, tujuan utama behel atau kawat gigi adalah untuk merapikan gigi yang tidak rapi. Kebanyakan orang akan memasang behel sejak kecil sekitar usia 8-14 tahun, di rentang usia ini jaringan tulang anak masih lunak sehingga lebih mudah untuk diperbaiki.
Sementara pemasangan kawat gigi pada usia dewasa umumnya akan dipakai selama kurang lebih 2 tahun, atau tergantung kondisi dan tingkat keparahan gigi yang berantakan.
2. Clear Aligner
Clear aligner hampir mirip dengan retainer yang biasa dipakai setelah lepas behel gigi. Bedanya alat ini terbuat dari 100% plastic bening dan lebih lentur. Cara ini dapat menjadi alternatif bila tidak ingin memasang kawat gigi, tetapi juga hanya efektif untuk memperbaiki kelaianan susunan gigi yang ringan hingga sedang.
Alat ini bekerja untuk memberi tekanan pada gigi yang bermasalah agar bergeser ke posisi yang sesuai, dan penggunaannya mudah untuk dilepas-pasang. Masalah gigi yang bisa ditangani dengan clear aligner seperti, gigi yang terlalu rapat, agak renggang, atau overbite (rahang atas tidak sejajar dengan rahang bawah).
3. Dental Contouring
Gigi yang berantakan juga dapat diatasi dengan dental contouring atau dental reshaping. Dental contouring adalah prosedur kosmetik untuk memperbaiki jejeran gigi yang tidak rata. Pada prosedur ini, dokter akan mengikis sedikit enamel gigi dengan alat amplas khusus untuk memperhalus permukaan gigi yang tidak rata.
Tetapi cara ini tidak berlaku untuk semua kasus gigi berantakan. Orang yang punya gigi sensitif, gusi yang tidak sehat, gigi bolong, atau sedang menjalani perawatan saluran akar tidak dianjurkan melakukan dental contouring.
4. Dental Crown
Dental crown adalah pemasangan mahkota gigi tiruan untuk memperbaiki bentuk maupun ukuran gigi yang patah, retak, atau tidak rata. Bahan yang digunakan untuk prosedur ini beragam meliputi stainless steel, logam, porselen, hingga resin.
Waktu pemasangan dental crown pada setiap orang mungkin berbeda, tergantung pada tingkat kesulitannya. Ada yang hanya butuh waktu pengerjaan satu hari saja, ada pula yang lebih dari dua hari.
Biasanya mahkota gigi dapat bertahan sekitar 5 sampai 15 tahun, tergantung pada bahan yang digunakan. Tapi bila setelah melakukan prosedur ini tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi, tentu mahkota buatan di gigi yang bermasalah akan cepat rusak.
5. Veneer
Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa perawatan veneer hanya dilakukan untuk tujuan estetika. Padahal, prosedur ini juga bisa jadi cara untuk merapikan atau memperbaiki gigi yang berantakan. Veneer merupakan cangkang buatan yang dipakai untuk melapisi bagian depan gigi atau lapisan luar yang dibentuk menggunakan komposit.
Cangkang buatan ini akan dibentuk menyerupai bentuk gigi asli. Bahan yang digunakan untuk membuat veneer bermacam-macam, termasuk porselen, keramik, dan komposit. Sayangnya, tidak semua kasus gigi berantakan dapat diatasi dengan prosedur ini.
Orang yang terlanjur mengalami kerusakan gigi parah dan tidak menjaga kebersihan gigi mungkin tidak disarankan untuk melakukan veneer. Jadi sangat diperlukan untuk konsultasi dengan dokter lebih dahulu.
6. Dental Bonding
Prosedur ini cukup efektif untuk memperbaiki bentuk dan ukuran gigi yang tidak rata, misalnya karena gigi patah, renggang, atau bercelah. Dental bonding atau penambalan ini melibatkan pemasangan resin komposit pada permukaan gigi yang bermasalah. Dokter akan menyesuaikan warna resin komposit ini dengan warna asli gigi.
Proses pengerjaan dental bonding dari tahap persiapan hingga pengerjaan biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit per satu gigi, dan dibandingkan dengan crown dan veneer, biaya dental bonding cenderung lebih murah.
7. Cabut Gigi
Cabut gigi biasanya dilakukan dokter untuk kasus gigi yang terlalu berdesakan atau berantakan. Biasanya proses pencabutan gigi terbilang singkat sekitar 20-40 menit. Setelah pencabutan selesai dilakukan, gusi tempat gigi yang dicabut umumnya akan berdarah dan terasa nyeri.
Setelah proses selesai dokter biasanya akan meresepkan obat antinyeri untuk mengurangi rasa sakit, dan menempatkan kasa didalam mulut untuk digigit guna menekan pendarahan.
8. Operasi
Operasi juga bisa jadi cara tepat untuk memperbaiki gigi yang terlalu berantakan. Baik itu yang terjadi karena kelainan struktur tulang rahang atau mengalami kerusakan parah. Dokter dapat memasang pelat atau sekrup untuk membantu menstabilkan tulang rahang atau menyangga gigi yang bermasalah.
Prosedur operasi membutuhkan persiapan yang lebih matang. Sebelumnya akan ada serangkaian pemeriksaan seperti rontgen dengan sinar X dan rontgen cephalometri sebelum menjalani operasi.
Sebelum Fixas menjalani salah satu prosedur di atas, pastikan untuk melakukan konsultasi ini dengan dokter gigi professional spesialis bidang ortodonti.
Ortodonti adalah bidang kedokteran gigi yang khusus mempelajari estetika posisi gigi, rahang, dan wajah. Dokter spesialis ini sudah terbiasa untuk menangani kasus gigi yang berantakan maupun rahang yang tidak sejajar.
Jangan tunda untuk mengunjungi dokter gigi, terutama bila sudah muncul gejala-gejala masalah pada gigi. 😉