12 Juli 2022 2:56 pm

STOP MEMBERI OBAT KIMIA PADA ANAK! KENALI BAHAYA & BAGAIMANA SOLUSINYA!

STOP MEMBERI OBAT KIMIA PADA ANAK! KENALI BAHAYA & BAGAIMANA SOLUSINYA!
Para orang tua pasti akan segera memberikan pertolongan pertama pada anak, jika si kecil tiba-tiba mengeluh sakit gigi. Apalagi anak-anak cenderung menyukai makanan manis meski orang tua sudah berusaha mengontrolnya.

Bila sakit gigi sudah menyerang si kecil, biasanya apa yang akan Parents lakukan?

Orang tua cenderung memakai cara tradisional seperti memberi air garam untuk berkumur, atau menggunakan obat-obatan pereda nyeri. Lalu apakah kedua cara tersebut ampuh mengatasi sakit gigi anak?

Memakai larutan air garam untuk berkumur memang dapat membantu pengobatan sakit gigi, tetapi tidak dengan menyembuhkan, sakit gigi masih dapat datang kembali ya, Parents.

Sementara penggunaan obat pereda nyeri sendiri tidak boleh asal. Seperti yang kita ketahui penggunaan obat-obatan pada anak-anak dilakukan dengan dosis yang lebih rendah daripada untuk orang dewasa. Jadi bagaimana bila si kecil masih mengeluh nyeri pada giginya yang belum sembuh?

Kesalahan Pemberian Obat Pada Anak


Pemberian obat-obatan pereda nyeri secara terus menerus tidak dianjurkan, karena akan menimbulkan berbagai efek samping untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Dan ternyata, menurut doktor dari University of California - Irvine, masih banyak orang tua memberikan obat pereda nyeri yang tidak sesuai untuk anak.

Selain itu menurut para ahli juga mengatakan bahwa masih banyak orangtua yang tidak sengaja melakukan kesalahan saat memberi obat pada anak-anak. Kesalahan dapat menyebabkan penyakit berkepanjangan serta efek samping bisa berpotensi serius, terutama pada bayi dan balita.
-

Berikut beberapa kesalahan umum yang dapat terjadi :

1. Memberi obat secara berlebihan

Salah satu pereda nyeri yang biasa digunakan adalah paracetamol, yang dalam kandungannya terdapat acetaminophen. Orang tua perlu berhati-hati, karena karena ada obat lain dengan kandungan yang sama yaitu Tylenol yang bisa diberikan untuk menurunkan demam.

Jika kedua obat ini diberikan secara bersamaan, itu berarti anak akan minum dua dosis acetaminophen. Perlu diketahui bahwa tidak diperkenankan untuk memberikan obat lebih dari dosis meski gejalanya tidak membaik, tanpa sepengetahuan dokter.

2. Menggunakan obat kimia bersama obat alami

Jangan menggunakan obat alami bersamaan dengan obat resep dokter, apalagi tanpa sepengetahuan dokter. Sebab, kedua jenis obat tersebut memiliki proses yang berbeda dalam tubuh. Kemungkinan fungsi keduanya saling bertolak belakang pada kondisi tertentu sehingga menyebabkan reaksi yang membahayakan pada tubuh.

3. Memberikan antibiotik pada kondisi yang tidak sesuai

Mungkin terpikir oleh Anda bahwa antibiotik bisa membantu sistem kekebalan tubuh anak semakin kuat dan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi. Namun, tidak semua penyakit disebabkan oleh bakteri.

Jadi, penggunaan obat antibiotik justru tidak tepat. Selain itu, memberikan antibiotik tanpa saran dokter dan digunakan dalam jangka panjang bisa membuat bakteri menjadi resisten terhadap pengobatan.

4. Tidak menggunakan sendok obat yang disediakan

Sering kali orangtua tidak memerhatikan atau mengabaikan sendok yang disediakan di dalam kemasan obat sirup. Ini bisa menyebabkan obat sirup yang diminum tidak sesuai dengan dosis.

Pada kemasan obat, akan disediakan sendok takar atau cangkir bening bertakaran milimeter yang ukurannya telah disesuaikan dengan dosis. Gunakanlah sendok tersebut. Jangan tuangkan sirup dengan sendok makan atau sendok teh yang ukurannya jelas berbeda dan tidak akurat. Ini menghindari obat kelebihan atau kekurangan dosis yang disarankan.

5. Memilih dosis obat berdasarkan umur anak, bukan berat badan

Setiap anak memiliki berat badan yang berbeda walaupun usianya sama. Anak yang memiliki kelebihan berat badan, rata-rata membutuhkan obat lebih dari dosis yang disarankan pada label kemasan. Ini memang berpengaruh dengan efektivitas obat.

Begitu juga kalau anak kekurangan berat badan. Namun, perlu Anda perhatikan bahwa bila Anda ingin melebihkan dosis, konsultasikan dulu kepada dokter.

Efek Samping Penggunaan Obat Pereda Nyeri


Paracetamol dan Ibuprofen merupakan obat pereda nyeri yang paling sering digunakan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun penggunaannya perlu diperhatikan karena daya tahan tubuh anak tidak sama dengan orang dewasa. Sama seperti obat pada umumnya, paracetamol dapat menimbulkan efek samping, seperti :
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah-muntah
  • Sembelit
  • Alergi
Meski jarang, tidak menutup kemungkinan efek samping yang ditimbulkan dapat lebih berat, misalnya tekanan darah menurun, sesak napas, atau jantung berdetak lebih cepat. Jika hal itu terjadi setelah menggunakan paracetamol, harus segera menemui dokter.

Sementara penggunaan ibuprofen pada anak-anak juga memiliki batasan usia. Ibuprofen hanya boleh diberikan pada anak-anak dan bayi berusia di atas 6 bulan. Pemberian ibuprofen pada anak di bawah usia tersebut harus di bawah pengawasan dokter.
Ada beberapa efek samping ibuprofen, di antaranya:
  • Ruam
  • Nafsu makan berkurang
  • Sakit kepala
  • Gagal ginjal
  • Alergi
  • Gangguan pencernaan
Karena dapat menimbulkan luka dan iritasi pada dinding lambung, ibuprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan.

Perhatikan Saat Memilih Obat Pereda Nyeri Alami


Penggunaan obat-obatan herbal dapat menghindarkan anak dari berbagai efek samping pemakaian obat kimia. Tapi orang tua juga perlu memperhatikan pemilihan obat herbal.

Karena banyak obat tradisonal dengan bahan alami yang seharusnya tak boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), hingga saat ini Badan POM masih menemukan beberapa produk obat tradisional yang didalamnya dicampuri bahan kimia obat BKO. Obat-obatan seperti ini memiliki efek samping yang sama buruknya dengan pereda nyeri berbahan kimia.

Pereda Nyeri Herbal Yang Aman Untuk Anak


Sekarang orang tua tidak perlu khawatir dan bingung dalam memilih obat yang aman digunakan untuk si kecil saat sakit gigi. Parents dapat memberikan Gumafixa untuk pengobatan sakit gigi pada anak.
Gumafixa-Obat Sakit Gigi Anak
Gumafixa-Obat Sakit Gigi Anak

Obat herbal nomor satu di Indonesia ini telah tepercaya sebagai obat sakit gigi untuk anak, dengan beberapa kelebihannya, yaitu :
  1. Terbuat dari bahan herbal alami tanpa bahan kimia, berupa minyak atsiri dari daun cengkeh pilihan terbaik, dan peppermint
  2. Aman digunakan pada anak-anak hingga lansia, serta Ibu hamil
  3. Tidak menimbulkan efek samping
  4. Penggunaannya yang mudah
  5. Tidak menimbulkan rasa terbakar / menyengat di mulut
  6. Cepat mengatasi nyeri dalam 1 menit
  7. Telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan

Parents dapat menyediakan Gumafixa di rumah, karena tidak hanya untuk si kecil, tapi juga dapat digunakan seluruh anggota keluarga. Jangan tunggu hingga keluhan si kecil menjadi lebih serius, dan tidak perlu ragu untuk memberikan pengobatan terbaik bagi si kecil.

Gumafixa telah menjadi sahabat terbaik para orang tua di Indonesia. Cara pemakaiannya yang mudah, tidak akan membuat Parents kesulitan memberikannya pada si kecil. Dalam hitungan menit anak pun kembali ceria dan dapat beraktivitas normal kembali.

Promo Gumafixa
Promo Gumafixa

Dapatkan Promo Spesial Pertengahan Bulan di tanggal 15 SETIAP BULAN!!
Moms akan mendapatkan potongan harga sebesar 10k dan diskon tambahan berupa GRATIS ONGKIR yang berlaku pada tanggal 15-16!! 😉-
Jangan ragu untuk segera check out melalui seller official Fixaherba! Pesan sekarang dengan klik tombol di bawah ini! 👇-
Atau hubungi admin kami di bawah ini! 👇-
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.