20 Agustus 2022 12:19 pm

Seberapa Buruk Kondisi Abses Gigi?! Lihat Bagaimana Cara Lindungi Gigi si Kecil!!

Seberapa Buruk Kondisi Abses Gigi?! Lihat Bagaimana Cara Lindungi Gigi si Kecil!!
Sebelumnya kita telah membahas abses gigi. Namun beberapa dari Fixas mungkin masih ada yang memandang sebelah mata penyakit gigi ini.

Untuk itu mari kita bahas pada sudut pandang yang berbeda, di mana abses gigi dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius meskipun anda merasa telah menjaga kebersihan gigi dengan baik.

Sederhananya abses gigi merupakan infeksi gigi yang cukup serius, dan bila anda tidak menyadari gejalanya, infeksi dapat menyebar dengan cepat tanpa terkendali. Pelajari gejalanya, penyebab, serta cara menanganinya.

Dilansir dari Parents, seorang Ibu membagikan pengalaman putrinya. Ketika suatu pagi putrinya yang berumur 5 tahun mengeluhkan giginya terasa sedikit sakit, Ibunya tidak melihat keganjalan dalam mulut anak itu, namun pipi kirinya memang sedikit terasa kencang ketika ia merabanya.

Meski ia cenderung membawa anaknya ke dokter untuk apapun yang tidak bisa diatasi dengan pereda nyeri biasa, pipi yang sedikit bengkak itu awalnya tidak membuatnya khawatir.

Tanpa sepengetahuan si Ibu, putrinya ternyata telah mengalami abses gigi yang cukup parah, infeksi dimulai dari giginya dan menyebar ke rahang hingga ke jaringan lunak wajahnya. Kondisi ini biasanya berawal dari gigi berlubang dan menyebabkan munculnya benjolan berisi nanah di gusi (seperti jerawat), yang pada awalnya tidak terasa sakit. Abses yang diderita anak itu cukup langka.

-

Peradangan berkembang dari dalam gusi ke bagian tubuh yang lain. Peradangan abses yang terbentuk di gigi bagian bawah dapat berakibat pada jalur pernapasan anak, yang membuatnya susah untuk bernafas. Sementara abses yang terbentuk di gigi bagian atas dapat menjalar hingga ke otak.

Jika terlambat ditangani, abses juga dapat membahayakan nyawa. Menurut Paul Casamassimo, D.D.S., direktur dari American Academy of Pediatric Dentistry’s Pediatric Oral Health Research and Policy Center, apabila anda tidak menyadari gejalanya, abses dapat dengan cepat lepas kendali.

Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dikenali, seperti sakit gigi dan pembengkakan wajah, merupakan indikasi anda harus segera menghubungi dokter gigi. Sebuah studi dari Journal of Endodontics tahun 2013 menyatakan bahwa perawatan yang disebabkan abses gigi meningkat secara keseluruhan.

Pada musim gugur sebelumnya, putrinya telah menjalani anestesi umum untuk menambal beberapa gigi berlubang, satu ekstraksi dan dua pulpotomy. Hanya bagian atas pulpa gigi yang terinfeksi, dengan pulpotomy dokter gigi dapat menghilangkan bagian tersebut dan menyelamatkan gigi lainnya, meskipun mahkota harus dipasang di atasnya.

-

Tujuh bulan berlalu sejak perawatan gigi berlubang putrinya, dan meskipun dokter telah memperingatkan mereka bahwa prosedur pulpotomi memiliki kemungkinan gagal, Ibunya mengira mereka telah melewati hal yang perlu dikhawatirkan. Sayangnya, anak yang pernah menjalani pulpotomi harus tetap diawasi selama setahun penuh.

Meskipun bagian gigi yang berlubang sudah ditangani dan mendapat perawatan, peradangan dapat tetap terjadi. Ketika putrinya bangun di pagi hari, pipinya sudah terlihat bengkak. Ibunya segera mengantarnya ke dokter gigi, dan dokter pun terlihat serius ketika melihat ke dalam mulut anak itu.

Dokter memberikan diagnosis abses gigi dan harus mencabut satu hingga dua gigi sesegera mungkin. Karena mulut anak itu terlalu membengkak untuk dilakukan cabut gigi, dokter meresepkan antibiotik oral untuk mengatasi infeksi dan mengurangi pembengkakan, yang memungkinnya untuk cabut gigi dalam satu atau dua hari.

Namun meskipun telah diberi antibiotik, wajahnya semakin membengkak dalam 24 jam, dan anak itu mengalami demam. Ibu membawa putrinya ke rumah sakit, di mana akhirnya ia menjalani operasi untuk pencabutan dua gigi dan menangani infeksinya, hingga akhirnya kondisi putrinya berangsur pulih.

Tanda-tanda Peringatan


Putrinya menunjukan gejala umum abses gigi, yaitu :
  • Sakit gigi, seringkali secara tiba-tiba saat malam
  • Wajah membengkak
  • Demam

Gejala lain yang mungkin terjadi antara lain :
  • Mulut terasa pahit
  • Sakit saat mengunyah
  • Gigi sensitif pada makanan/minuman panas/dingin
  • Terbentuk benjolan di gusi seperti jerawat
  • Rahang membengkak
  • Kelenjar leher membengkak

Faktor Risiko


Anak-anak yang tidak memiliki akses untuk ke dokter gigi secara rutin memiliki risiko tertinggi. Faktor lainnya seperti anak yang memiliki gigi berlubang yang dapat berakibat abses antara lain :
  • Anak-anak dengan kondisi medis atau kebiasaan yang membuatnya sulit untuk membersihkan gigi.
  • Anak dengan kondisi diet tertentu seperti diet tinggi karbohidrat.
  • Anak-anak yang mengalami trauma pada giginya, misalnya terbentur meja. “Mereka harus diawasi karena meskipun mereka tidak memiliki gigi berlubang, trauma pada gigi itu sendiri dapat memicu saraf atau pulpa gigi menjadi abses,” kata Dr. Ferretti.
  • Mereka yang telah menjalani prosedur pulpotomi. “Meski dengan teknik terbaik prosedur pulpotomi, tingkat keberhasilan hanya 80-90%,” jelas Dr. Ferretti.

Cara Mencegah Abses Gigi


Menurut Centers of Desease Control and Prevention, 28% anak antara usia 2-5 tahun mengalami gigi berlubang. Apapun yang dapat melindungi anak dari gigi berlubang juga akan melindunginya dari abses gigi. Biasakan anak untuk minum air yang mengandung fluoride, menggosok gigi dengan pasta gigi berfluoride, dan flossing.

Parents juga perlu mengawasi si kecil :

1. Mengurangi konsumsi gula dan camilan di antara jam makan


Meskipun anak sudah rutin menggosok gigi, bila ia sangat suka dan sering mengonsumsi camilan tinggi gula, hal itu dapat mengakibatkan masalah pada giginya.

Gula menyebabkan bakteri berkembang biak dengan baik dan menyebabkan lubang pada gigi. Makan makanan pencuci mulut tepat setelah makanan utama lebih baik, daripada memakan permen saat tengah hari, karena anak cenderung segera minum setelah makan berat, yang dapat membersihkan sisa gula di gigi.

2. Cek kesehatan gigi anak ke dokter gigi anak


Terkadang dokter gigi umum tidak memiliki skill dan kesabaran menghadapi pasien anak-anak. Untuk itu dokter gigi anak telah terlatih untuk menangani anak-anak yang takut dengan pemeriksaan gigi.

3. Jangan pernah menunggu


Beberapa dokter gigi mengatakan tidak perlu untuk memperbaiki gigi susu ketika lubang pada gigi masih kecil, karena Dr. Ferretti mengatakan Parents harus memastikan bahwa segala macam gigi berlubang harus ditangani.

4. Tanyakan efek pengobatan pada kesehatan mulut anak


Beberapa obat dapat menurunkan produksi air liur dan membuat gigi lebih rentan terkena kerusakan. Air liur membantu menurunkan kadar asam dari gula dan membantu menjaga kesehatan mulut.

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa menjaga kesehatan dan kebersihan gigi tidak hanya dengan menggosok gigi, flossing, rutin memeriksakan gigi. Ketika anak anda terluka/cedera atau gagal menjalani prosedur perawatan gigi, kerusakan dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan masalah serius.

Dokter gigi anak tengah mencoba meningkatkan akses untuk perawatan. Namun tidak ada yang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan gigi anak lebih cepat dari orang tuanya sendiri. Untuk itulah para orang tua harus mengetahui faktor risiko tersebut.
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.