Kabar duka yang datang dari Istana Buckingham menyelimuti seluruh wilayah di berbagai belahan dunia. Ratu Elizabeth II – Raja terlama yang memimpin Inggris, meninggal dunia di Balmoral pada usianya yang ke 96 tahun.
Kematiannya terjadi tujuh bulan setelah Ratu menandai peringatan 70 tahun takhtanya. Inggris secara resmi merayakan ulang tahun platinum pada bulan Juni dengan hari-hari kemegahan dan arak-arakan dan beliau membuat beberapa penampilan publik di London.
Ratu meninggal dengan tenang pada Kamis sore di kediaman miliknya di Skotlandia, di mana Ratu menghabiskan sebagian besar musim panas.
Sang Ratu naik takhta pada tahun 1952 dan menyaksikan perubahan sosial yang sangat besar. Putranya, Raja Charles III, mengatakan kematian ibu tercintanya adalah "momen kesedihan yang luar biasa", bagi beliau dan keluarganya, dan bahwa kehilangannya akan sangat terasa di seluruh dunia.”
Pada bulan Mei 2022 lalu, Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa sang Ratu menderita “masalah mobilitas episodik” atau episodic mobility issues, sehingga Ratu pun menarik diri dari beberapa agenda resmi.
Ratu Elizabeth pertama kali terlihat menggunakan tongkat jalan saat sedang Bersama Putri Anne pada akhir Oktober 2021 lalu – tepat setelah minggu sebelumnya beliau menghabiskan malam di Rumah Sakit untuk pemeriksaan.
Tongkat tersebut tetap berada di sisi Ratu selama pertunangan kerajaan pada 2022, sehingga diasumsikan Ratu membutuhkannya karena tetap mengalami masalah mobilitas episodik – seperti pernyataan dari Istana Buckingham.
Ratu pun terpaksa menarik diri dari pembukaan Parlemen Negara pada bulan Mei – ketidakhadirannya yang pertama dari acara tersebut selama enam puluh tahun dikarenakan kondisi kesehatannya. Apa itu mobilitas episodik seperti yang dialami Ratu Elizabeth dan apa penyebabnya?
Mobilitas Episodik
Mobilitas Episodik merupakan masalah kesehatan yang umum dialami orang lanjut usia, di mana pada beberapa waktu mereka mengalami kesulitan untuk bergerak. Istilah masalah mobilitas episodik ini sebenarnya tidak mengacu pada kondisi medis tertentu. Mobilitas mengacu pada kapasitas seseorang untuk bergerak dengan bebas dan mudah.
Michal Boyd, seorang professor di Universitas Auckland dan praktisi perawat yang berspesialisasi dalam perawatan lansia, mengatakan bahwa istilah ilmiah untuk masalah ini adalah kelemahan. Dalam istilah medis, episodik berarti gejala yang tidak konstan.
Mereka yang memiliki masalah mobilitas episodik mungkin mengalami periode di mana mereka bisa bergerak mudah dan lainnya menjadi lebih sulit bergerak.
“Pada dasarnya, seiring bertambahnya usia, kondisi manusia akan melemah,” katanya. “Anda akan kehilangan massa otot, dan saat itu Anda akan menjadi lebih lemah dan sulit bergerak. Artinya kesulitan untuk berdiri dalam jangka waktu yang lama,” tambahnya. “Bahkan apabila berlanjut penderita juga bisa membutuhkan kursi roda.”
Kondisi ini bisa menyebabkan orang mengalami kesulitan berjalan dan bergerak seperti biasanya. Selain menyebabkan rasa sakit fisik, mereka dapat memengaruhi kemandirian, kemampuan untuk menjaga diri sendiri, dan kesehatan mental mereka. Terkadang, orang juga tidak bisa bergerak atau mungkin mereka membutuhkan upaya lebih keras untuk mengoordinasikan gerakan tubuh mereka.
"Seiring bertambahnya usia, keausan sendi dan punggung dapat berarti bahwa kita memiliki lebih banyak radang sendi," kata Mohammed Abbas Khaki, seorang General Practitioner London. Hal ini juga bisa terjadi ketika kita mencoba bangun dari duduk untuk waktu yang lama atau jika tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga, otot dan persendian menjadi lebih sulit bergerak.
Istana Buckingham pertama kali mengonfirmasi bahwa Ratu menderita mobilitas episodik pada pernyataan resmi yang dirilis bulan Mei. Berisi, “Ratu terus mengalami masalah mobilitas episodic, dan dalam konsultasi dengan dokternya, dengan enggan diputuskan bahwa Ratu tidak akan menghadiri pembukaan Parlemen Negara besok.”
Masalah mobilitas ini pertama kali dispekulasikan akhir tahun lalu saat Ratu menghadiri acara pertunangan dengan menggunakan tongkat bantu jalan. Beliau telah menggunakan tongkat tersebut sejak bulan Oktober 2021, dan saat itu adalah pertama kalinya beliau terlihat menggunakan tongkat di depan umum sejak tahun 2003 – ketika beliau pernah menggunakannya saat pemulihan operasi lutut.
Selama perayaan Platinum Jubilee, Ratu terlihat menggunakan tongkat jalan yang sama di balkon Istana Buckingham.
Kerajaan juga sempat memberitahukan pada awal tahun ini bahwa gejala Covid membuat Ratu merasa lebih kelelahan dan informasi bahwa beliau menggunakan kursi roda – terdapat lift untuk kursi roda yang terpasang di kediaman Balmoral, yang berarti Ratu telah menggunakan kursi roda untuk waktu yang cukup lama.
Apa Saja Penyebab Masalah Mobilitas?
Pada studi yang dilakukan tahun 2013, penelitian dari Universitas Alabama, Birmingham, menyatakan bahwa berikut adalah beberapa faktor umum yang menyebabkan hilangnya mobilitas :
- Lanjut usia
- Aktivitas fisik yang rendah
- Obesitas
- Gangguan kekuatan dan keseimbangan
- Penyakit kronis seperti diabetes dan radang sendi
Mereka juga menyebutkan sejumlah penyebab yang kurang umum yang dapat menyebabkan imobilitas. Seperti depresi, konsumsi alkohol dan merokok, serta gangguan memori. Risiko masalah mobilitas dapat meningkat jika seseorang memiliki satu atau lebih dari faktor-faktor ini.
Tips Untuk Menghindari Masalah Mobilitas
Dr Jyoti Sharma menyarankan beberapa tips agar tetap aktif saat usia lanjut :
- Tetap aktif membantu mengendurkan otot dan postur yang kaku. Exercises setiap hari, makan serta tidur tepat waktu
- Lakukan yoga dan meditasi
- Jaga berat badan pada level normal, karena kelebihan berat badan dapat memberi tekana lebih pada persendian
- Lakukan diet yang sehat, seperti buah dan sayuran hijau, dan hindari junk food
“Jalan cepat setiap hari dapat membantu lansia tetap bergerak normal dan terhindar dari gejala radang sendi yang parah. Tetap aktif agar Anda dapat tetap aktif."
"Selain itu, menari, berkebun, dan memilih naik tangga daripada menggunakan lift atau eskalator sehari-hari dapat membantu Anda tetap bergerak seiring bertambahnya usia, dan sedikit olahraga kecil dapat membantu melawan kesedihan dan bahkan memberi kebahagiaan."
"Tugas rumah tangga sehari-hari seperti mengumpulkan sampah, membersihkan debu, dan menyedot debu melibatkan olahraga dan membantu meningkatkan aktivitas sehari-hari. Seperti berbelanja dengan berjalan ke toko atau bermain dengan cucu.” kata Dr Nadkarni.