25 Januari 2023 3:38 pm

Ratusan Pelajar Ponorogo Ajukan Dispensasi Nikah Karena Hamil – Ketahui Risiko Kehamilan di Usia Remaja!

Ratusan Pelajar Ponorogo Ajukan Dispensasi Nikah Karena Hamil – Ketahui Risiko Kehamilan di Usia Remaja!
Baru-baru ini publik menyoroti ratusan siswa di Ponorogo yang dikabarkan mengajukan dispensasi nikah lantaran hamil duluan. Hal itu tentu menarik perhatian publik. Setidaknya sepanjang tahun 2022 ada sebanyak 191 anak mengajukan dispensasi nikah. Ada beragam alasan di balik permintaan dispensasi tersebut, termasuk di antaranya hamil di luar nikah.

Karena usia wanita yang terlalu muda saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi ketika hamil maupun bersalin. Yuk, kenali berbagai risiko hamil di bawah usia 20 tahun agar calon orang tua lebih bijak dalam merencakan kehamilan dan mencegah komplikasi yang berisiko terjadi.

Risiko Hamil di Bawah Usia 20 Tahun Bagi Ibu


Perempuan yang hamil di bawah usia 20 tahun sering kali mengalami kesulitan masalah ekonomi dan menerima stigma negatif dari teman sebaya atau lingkungan di sekitarnya, terlebih jika kehamilan tersebut tidak direncanakan.

Selain risiko sosial dan ekonomi, hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi. Usia ideal bagi perempuan untuk hamil adalah 20–30 tahun atau di awal usia 30-an.

Menjalani kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat dikatakan berisiko karena berdasarkan anatomi tubuh, perkembangan panggul perempuan pada usia tersebut belum sempurna sehingga dapat menyebabkan kesulitan saat melahirkan.

-

Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi :

1. Depresi Postpartum


Depresi postpartum dapat terjadi setelah bayi lahir atau kapan saja selama tahun pertama kelahiran. Sebuah studi dalam jurnal Pediatrics (2012) menemukan wanita yang hamil di usia 15–19 tahun dua kali lebih berisiko mengalami depresi postpartum daripada ibu berusia 25 tahun ke atas.

Bahkan, wanita yang hamil dan jadi ibu saat usia remaja lebih rentan memiliki keinginan bunuh diri akibat stres dan depresi yang cukup parah.

2. Kurangnya Perawatan Prenatal


Hamil di bawah usia 20 tahun bisa membuat perempuan tidak mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, terutama jika tidak mendapat dukungan dari orang tua atau pasangannya.

Perawatan prenatal atau pemeriksaan kandungan secara rutin sangat penting, terutama pada bulan pertama kehamilan, agar kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin di dalam kandungan dapat terpantau selama masa kehamilan.

3. Tekanan Darah Tinggi


Berbagai studi menunjukkan bahwa ibu hamil berusia di bawah 20 tahun lebih banyak yang mengalami hipertensi saat hamil dan preeklampsia – merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine.

Preeklampsia dapat menyebabkan kelahiran prematur dan kematian janin. Maka dari itu, pengobatan harus dilakukan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi.

4. Anemia


Hamil di usia remaja juga dapat meningkatkan risiko anemia. Kondisi ini dapat membuat ibu hamil merasa lemah dan lelah hingga dapat memengaruhi tumbuh kembang janin. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko ibu hamil yang terlalu muda untuk mengalami perdarahan pascapersalinan.

Dampak Kehamilan di Usia Muda Pada Janin


Tak hanya memengaruhi ibu hamil, komplikasi atau risiko hamil di bawah usia 20 tahun juga bisa dialami oleh janin, di antaranya:

1. Bayi Lahir Prematur


Kehamilan di usia muda memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur. Hal ini karena bayi belum siap untuk lahir, terutama saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Bayi premature juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pada sistem pernapasan, pencernaan, penglihatan, dan kognitif setelah lahir. Pada kasus tertentu, hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau kematian janin.

2. Berat Badan Lahir Rendah


Bayi prematur cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah, yang terjadi saat berat badan bayi yang lahir kurang dari 2.500 gram. Kondisi ini membuat bayi rentan mengalami hal-hal berikut :
  • Kesulitan bernapas dan menyusu hingga memerlukan ventilator dan menjalani perawatan di ruang NICU rumah sakit
  • Kesulitan belajar serta lebih rentan terhadap penyakit diabetes dan penyakit jantung saat dewasa nanti
  • Kematian sewaktu masih dalam kandungan

Memang, tidak semua kehamilan di usia muda pasti berisiko. Namun, lebih baik mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk menjaga kesehatan ibu hamil di usia muda sebaiknya rutin cek kesehatan.

Tidak hanya mengetahui perkembangan kehamilan, cara ini memungkinkan ibu hamil dengan kondisi kesehatan tertentu untuk mendapatkan perawatan yang lebih cepat. Ibu hamil disarankan untuk periksa kandungan secara berkala setidaknya empat kali. Namun, pemeriksaan bisa lebih sering dilakukan bila ada keluhan dari ibu hamil.

Selain itu, sebagai bentuk pencegahan dari berbagai risiko yang harus dihadapi oleh perempuan yang hamil di bawah usia 20 tahun, pemerintah Republik Indonesia mengubah batas minimal usia menikah bagi perempuan dari 16 tahun menjadi 19 tahun.
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.