1. Vaping (merokok elektrik) 2. Apa perbedaan antara vaping dan merokok? 3. Bukankah vaping hanya menghasilkan uap air? 4. Rokok elektronik sama adiktifnya dengan rokok konvensional. 5. Penelitian menunjukkan bahwa vaping berbahaya bagi jantung dan paru-paru. 6. Apakah vaping berbahaya bagi tubuh? 7. Berbagai kandungan berbahaya yang terdapat dalam vape 1. Nikotin 2. Propilen Glikol 3. Gliserin 4. Perisa 8. Ingin berhenti merokok?
Rokok elektronik atau vape sekali pakai semakin membawa ancaman yang serius terhadap kesehatan anak-anak di Inggris.
Amanda Pritchard, Eksekutif Utama National Health Services (NHS) Inggris, telah mengungkapkan bahwa jumlah anak yang dirawat di rumah sakit akibat menggunakan vape telah meningkat hingga empat kali lipat selama dua tahun terakhir.
Amanda juga menyoroti persepsi yang salah bahwa vape dianggap lebih aman daripada rokok konvensional. Padahal, penggunaan vape berpotensi menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Amanda menjelaskan bahwa pada tahun 2021, terdapat 11 kasus anak-anak yang harus dirawat di rumah sakit akibat penggunaan vape. Namun, pada tahun 2023, jumlah kasus tersebut meningkat secara drastis menjadi sekitar 40 kasus.
Vaping (merokok elektrik)
Vape adalah singkatan dari vaporizer elektronik, yaitu rokok elektrik yang menghasilkan uap yang dihirup oleh penggunanya. Alat ini menggunakan baterai dan pemanas untuk mengubah cairan menjadi uap yang mengandung nikotin dan aroma.
Vape menjadi populer sebagai alternatif merokok, tetapi tetap ada risiko kesehatan terkait dengan penggunaannya terutama pada anak-anak dan remaja.
Berikut ini beberapa fakta mengenai vape yang sebaiknya kamu ketahui!
Apa perbedaan antara vaping dan merokok?
Vaping dan merokok keduanya melibatkan menghirup nikotin dan zat lain ke dalam paru-paru. E-rokok memanaskan cairan untuk menghasilkan aerosol, sementara rokok membakar tembakau yang menghasilkan asap.
Bukankah vaping hanya menghasilkan uap air?
Tidak. Meskipun namanya demikian, vaping tidak menghasilkan uap air. Sebenarnya, vaping menghasilkan aerosol (atau kabut) yang mengandung partikel-partikel kecil nikotin, logam, dan zat-zat berbahaya lainnya.
Rokok elektronik sama adiktifnya dengan rokok konvensional.
Baik rokok elektronik maupun rokok biasa mengandung nikotin, yang menurut penelitian dapat sama adiktifnya dengan heroin dan kokain.
Yang lebih buruk lagi, banyak pengguna rokok elektronik mendapatkan lebih banyak nikotin daripada yang mereka dapatkan dari produk tembakau yang dibakar.
Pengguna dapat membeli kapsul dengan kekuatan ekstra, yang memiliki konsentrasi nikotin yang lebih tinggi, atau meningkatkan tegangan rokok elektronik untuk mendapatkan efek nikotin yang lebih kuat.
Penelitian menunjukkan bahwa vaping berbahaya bagi jantung dan paru-paru.
Nikotin adalah zat utama dalam rokok biasa dan rokok elektronik, dan zat ini sangat adiktif. Ini membuatmu menginginkan sebatang rokok dan mengalami gejala penarikan diri jika kamu mengabaikan keinginan tersebut.
Nikotin adalah zat beracun, yang meningkatkan tekanan darah dan memicu pelepasan adrenalin, yang meningkatkan detak jantung dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
Apakah vaping berbahaya bagi tubuh?
Masih banyak hal yang belum diketahui tentang vaping. Data yang baru muncul menunjukkan adanya hubungan antara penyakit paru-paru kronis dan asma, serta hubungan antara penggunaan dual e-cigarette dan merokok dengan penyakit kardiovaskular. Dengan vaping kamu membuat tubuhmu terpapar berbagai jenis bahan kimia yang tidak aman.
Berbagai kandungan berbahaya yang terdapat dalam vape
Nikotin
Vape juga mengandung nikotin yang bisa membuat seseorang kecanduan. Ketika penggunaan vape dihentikan, bisa timbul gejala depresi atau iritabilitas.
Nikotin juga berdampak negatif pada kesehatan paru-paru dengan potensi merusaknya secara permanen dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Propilen Glikol
Ada juga propilen glikol dalam vape. Sebenarnya, zat ini tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam makanan sehari-hari seperti popcorn, es krim, salad, dan sebagainya.
Namun, uap dari propilen glikol dapat menyebabkan iritasi mata dan berpotensi berbahaya bagi penderita asma karena bisa memicu serangan asma yang lebih sering.
Gliserin
Gliserin adalah cairan kental yang tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. Meskipun aman dikonsumsi, belum ada penelitian yang mendalam mengenai efeknya jika dihirup secara berlebihan.
Perisa
Vape memiliki berbagai macam perisa yang memberikan aroma yang sedap saat dihembuskan. Namun, di balik kelezatan dan keunikan rasa tersebut, terdapat zat yang berbahaya seperti diasetil. Jika diasetil dihirup, dapat menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Ingin berhenti merokok?
Ada hubungan yang kuat antara merokok dan penyakit kardiovaskular, serta antara merokok dan kanker. Namun, semakin cepat kamu berhenti, semakin cepat tubuhmu dapat pulih dan memperbaiki diri. Bicarakan dengan doktermu mengenai program atau alat untuk berhenti merokok mana yang terbaik untukmu.
