Kunjungan ke dokter gigi secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi kita. Namun apabila anda termasuk yang jarang melakukan pemeriksaan gigi rutin, jangan sampai ketika gejala sakit gigi timbul, masih tetap dibiarkan tanpa penanganan!
Infeksi gigi dapat menyebar dengan cepat apabila anda memiliki risiko tertentu. Pada beberapa masalah gigi tertentu, dokter biasanya akan merujuk anda untuk menjalani pemeriksaan dengan pemindaian sinar-X atau rontgen.
Rontgen Gigi
Rontgen gigi atau radiografi gigi adalah suatu gambaran gigi yang digunakan oleh dokter gigi untuk mengevaluasi kesehatan mulut anda. Prosedur rontgen gigi ini biasanya menggunakan sinar X sehingga sering juga disebut X-ray.
Sinar yang dipakai untuk rontgen gigi merupakan radiasi dengan tingkat rendah untuk menangkap gambar bagian dalam gigi dan gusi. Hasil rontgen dapat menunjukkan lubang pada gigi, struktur gigi yang tersembunyi (seperti gigi bungsu), dan pengeroposan tulang.
Prosedur ini juga dapat membantu dokter dalam pemeriksaan seperti beriku ini :
- Menemukan kista, tumor, atau abses yang ada di mulut.
- Memeriksa lokasi calon gigi permanen yang tumbuh dalam rahang pada anak-anak yang masih memiliki gigi susu.
- Merencanakan terapi untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rapi (ortodontik).
Jenis-jenis Rontgen Gigi
Rontgen dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu intraoral dan ekstraoral. Intraoral adalah tes pencitraan yang diambil di dalam mulut, sementara ekstraoral diambil dari luar mulut.
Intraoral rontgen
Rontgen intraoral adalah jenis rontgen yang paling sering digunakan dalam dunia kedokteran gigi. Rontgen intraoral sendiri terdiri dari 3 jenis rontgen seperti berikut ini.
1. Bitewing X-ray
Rontgen jenis ini berfungsi untuk mengetahui keadaan gigi rahang bawah dan atas pada satu area. Biasanya dokter melakukan prosedur ini untuk memeriksa ada tidaknya pembusukan di antara gigi belakang, baik yang di atas maupun bawah.
Dokter juga akan melakukan prosedur ini untuk melihat seberapa rata gigi atas dan bawah anda. Hasil pemindaian dapat memperlihatkan pengeroposan tulang akibat penyakit gusi parah atau infeksi gigi.
2. Periapical X-ray
Periapical X-ray terlihat mirip dengan bitewing X-ray. Namun, prosedur ini lebih bertujuan untuk menunjukkan panjang setiap gigi anda dari mahkota hingga akar. Prosedur ini juga akan menunjukkan kondisi tulang penyokong gigi anda.
Biasanya dokter melakukan prosedur ini untuk mengetahui masalah di bawah permukaan gusi atau dalam rahang. Misalnya gigi bertubrukan, abses, kista, tumor, dan perubahan tulang yang diakibatkan oleh penyakit tertentu.
3. Occlusal X-ray
Prosedur ini dapat menunjukkan langit-langit dan dasar mulut anda. Hasil X ray dapat menunjukkan hampir seluruh lengkung gigi di rahang atas atau bawah.
Occlusal X-ray digunakan untuk mencari gigi tambahan, gigi yang belum tumbuh keluar gusi, pecah rahang, retak pada langit-langit mulut (cleft palate), kista, abses, atau masalah lainnya.
Ekstraoral Rontgen
Rontgen ekstraoral digunakan untuk mendeteksi masalah gigi di rahang dan tengkorak. Prosedur ini juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.
1. Panoramic X-ray
Prosedur ini dapat menunjukan keadaan seluruh mulut mulai dari gigi, sinus, area hidung, dan persendian pada rahang (sendi temporomandibular).
Dokter melakukan prosedur ini untuk mencari tahu gangguan dalam mulut, seperti gigi bertumpuk, tulang rahang yang abnormal, kista, tumor, infeksi, dan patah tulang. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk merencanakan perawatan gigi seperti cabut gigi, dan implan gigi, dll.
2. Cephalometric projectionsare X-ray
Tes pencitraan ini diambil dari seluruh sisi kepala. Biasanya dokter melakukan tes pencitraan ini untuk melihat struktur gigi yang berkaitan erat dengan tulang rahang atau fitur wajah orang.
Dengan rontgen ini, dokter dapat menentukan jenis perawatan ortodontik terbaik sesuai dengan kondisi anda. Perawatan ortodontik ini meliputi pasang behel, implan gigi, gigi palsu, dan lainnya.
3. Sialografi
Sialografi adalah tes pencitraan untuk melihat keadaan kelenjar air liur anda. Tes ini menggunakan pewarna yang disuntikkan ke kelenjar ludah, dengan begitu jaringan lunak di sekotar kelenjar lunak yang bermasalah dapat terlihat pada sinar-X.
Biasanya, sialografi dilakukan untuk mencari masalah pada kelenjar ludah seperti penyumbatan atau sindrom Sjorgen, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
4. Radiografi digital
Radiografi digital adalah salah satu teknik rontgen terbaru. Film sinar X standar diganti dengan panel atau sensor elektronik datar. Setelah sinar X dibidik pada objek, gambar akan langsung masuk ke dalam komputer dan ditampilkan pada layar.
Jadi, anda tak perlu tunggu waktu lama untuk melihat hasil rontgen. Hal ini pun memungkinkan hasil rontgen untuk disimpan atau dicetak saat itu juga.
Manfaat rontgen gigi
Meski sekilas memang terlihat rumit, rontgen gigi merupakan alat umum yang penting dari suatu perawatan gigi. Beberapa manfaatnya yaitu :
- Memberikan gambaran mengenai jaringan keras (gigi dan tulang) serta jaringan lunak yang mengelilingi gigi dan tulang rahang.
- Memberikan gambaran seberapa dalam kerusakan gigi atau gigi berlubang yang berkembang di dalamnya atau penambalan yang sudah dilakukan.
- Melihat adanya penyakit gusi (penyakit periodontal).
- Melihat adanya infeksi yang berkembang di bawah gusi.
- Melihat arah pertumbuhan dan perkembangan gigi pada anak.
- Mengevaluasi cedera yang terjadi pada daerah mulut dan wajah.
- Membantu dokter untuk mengidentifikasi adanya suatu penyakit dan masalah perkembangan sebelumnya.
- Melihat posisi gambaran gigi yang tersembunyi, seperti gigi bungsu.
Dengan berbagai manfaat tersebut, setelah melakukan rontgen gigi anda pun bisa lebih mengetahui kondisi gigi yang sebenarnya, sehingga bisa dijadikan pertimbangan untuk melakukan perawatan gigi ke dokter.
Jika anda periksa ke dokter gigi yang baru, jangan lupa sertakan hasil foto rontgen gigi yang anda miliki. Dengan begitu tidak perlu repot-repot lagi untuk melakukan pengambilan kembali dan paparan sinar radiasi dapat dibatasi.