Seperti yang kita semua tahu, hampir setiap orang pernah mengalami masalah pada kesehatan gigi. Menurut Riset Kesehatan Dasar, di Indonesia sendiri setidaknya terdapat 57,6% penduduknya pernah mengalami masalah sakit gigi.
Banyak hal yang menyebabkan penyakit pada gigi, namun mayoritas disebabkan karena minimnya kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi. Dan terkadang sulit untuk mengetahui penyebab rasa nyeri yang kita alami ketika sakit gigi.
Berikut ini kita akan membahas 10 kasus yang dapat menyebabkan sakit gigi.
1. Penyakit Gusi / Periodontitis
Ada beberapa penyebab yang menimbulkan rasa sakit pada area gusi. Salah satu di antaranya tidak dapat dipandang remeh. Ada kemungkinan kamu mengalami infeksi pada gusi yang menyebabkan penyakit gusi.
Periodontitis adalah infeksi gusi yang merusak gigi, jaringan lunak, tulang penyangga gigi, dan gusi itu sendiri. Periodontitis harus segera diobati karena dapat menyebabkan komplikasi serius.
Kondisi ini merupakan salah satu komplikasi dari radang gusi (gingivitis) yang tidak terobati. Jika dibiarkan terjadi dalam jangka panjang, jaringan di sekitar gusi dan gigi akan rusak sehingga menyebabkan gigi tanggal. Pada kasus yang parah, periodontitis dapat menyebabkan kemunculan abses atau kumpulan nanah di gigi.
Pengobatan periodontitis bertujuan untuk mengurangi peradangan, menghilangkan celah yang terbentuk di antara gusi dan gigi, serta mengatasi penyebab peradangan gusi.
Metode pengobatannya tergantung tingkat keparahannya. Dalam kasus ringan, dokter gigi akan memberi antibiotik. Apabila sudah parah biasanya akan dilakukan operasi bila diperlukan.
2. Fraktur Gigi
Fraktur gigi adalah kondisi di mana gigi retak atau patah. Tergantung dari tipenya, fraktur pada gigi bisa menimbulkan nyeri dan pembengkakan. Tapi kondisi ini juga mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.
Gigi retak adalah kondisi patah tulang tidak lengkap yang berasal dari permukaan gigi yang biasa digunakan untuk mengunyah dan meluas secara vertikal ke arah akar gigi.
Ketika enamel retak itu menyebabkan pergerakan pada daerah yang retak, menyebabkan daerah pulpa menjadi teriritasi. Akhirnya ada kerusakan yang cukup parah pada pulpa di mana gigi tidak dapat pulih, yang menyebabkan rasa sakit yang tidak menentu.
Perawatan yang dilakukan akan bergantung pada tingkat keparahan fraktur gigi yang terjadi. Saat konsultasi, dokter akan mengecek kondisi gigi dan mulut Anda secara keseluruhan. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan memeriksa penyebab fraktur gigi yang terjadi.
Setelah pemeriksaan riwayat maupun kondisi gigi dan mulut selesai, dokter akan memulai perawatan sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan fraktur gigi yang Anda alami.
3. Abses Gigi
Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini bisa muncul di sekitar akar gigi atau di gusi.
Infeksi bakteri penyebab abses gigi umumnya terjadi pada orang yang kebersihan dan kesehatan giginya buruk. Nanah yang berkumpul di benjolan lambat laun akan memperburuk rasa nyeri.
Segeralah kunjungi dokter gigi apabila kamu sudah tahu sedang mengalami abses gigi. Fokus utama pengobatan abses gigi adalah untuk menghilangkan infeksi, dan dalam beberapa kasus dokter dapat menganjurkan untuk cabut gigi.
4. Gigi Busuk
Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi membuat seseorang rentan mengalami gigi busuk. Kondisi ini tentu tidak boleh disepelekan, karena jika tidak diobati, gigi busuk berisiko menimbulkan beragam komplikasi yang lebih serius.
Pengobatan gigi busuk bervariasi, sesuai dengan tingkat keparahannya. Jika pembusukan gigi masih berada pada tingkat awal, maka dokter akan melakukan perawatan fluoride treatment untuk memperkuat gigi.
Namun jika gigi busuk sudah mencapai tahap lanjutan atau tingkat sedang, Dokter akan menghilangkan bagian gigi yang busuk, lalu memasang mahkota gigi.
Sementara itu, jika pembusukan gigi sudah parah dan tidak dapat diperbaiki lagi, maka pengobatan dilakukan dengan pencabutan gigi. Hal ini bertujuan untuk mengangkat saraf dan pulpa yang terinfeksi.
5. Tambalan Gigi Rusak
Tambalan gigi melindungi area sensitif pada gigi kita. Ketika tambalan ini retak atau lepas, area sensitif tersebut akan terbuka. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada gigi, terutama ketika ada makanan yang sedang kita kunyah menyentuh gigi yang bermasalah ini.
Dalam sebagian kasus, tambal dapat masih utuh tetapi tetap perlu diganti akibat adanya retak kecil atau kebocoran. Keduanya dapat menyebabkan gigi busuk.
Dokter juga bisa memeriksa masalah gigi yang tidak terlihat mata telanjang. Dokter akan memperkirakan atau menentukan bahwa tambal perlu diganti, biasanya akan diadakan pemeriksaan tambahan, misalnya sinar-X atau transluminasi. Tes ini akan membantu dokter gigi menentukan perawatan dan rencana penggantian tambal yang terbaik.
6. Gigi Sensitif
Apakah Fixas sering merasa tidak nyaman saat mengkonsumsi minuman panas atau dingin, dan juga makanan yang terlalu manis? Bisa jadi penyebabnya adalah gigi sensitif.
Gigi sensitif adalah sensasi ngilu dan nyeri pada gigi. Sensasi tersebut muncul sebagai respons terhadap sejumlah aktivitas pada gigi.
Gigi memiliki beberapa lapisan. Gigi sensitif terjadi ketika dentin (lapisan tengah gigi) terbuka, dan terpapar rangsangan dari luar. Pembukaan dentin terjadi akibat lapisan terluar gigi, yaitu email atau enamel gigi, mengalami kerusakan.
Jika Fixas mengalami masalah ini, cobalah gunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk gigi sensitive. Pasta gigi untuk gigi ngilu biasanya tidak mengandung bahan yang mengiritasi dan memiliki bahan desensitisasi yang dapat membantu menghalangi ketidaknyamanan pada saraf gigi. Jangan lupa untuk memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut.
7. Impaksi Gigi Bungsu
Rata-rata antara 5%-37% orang terlahir tanpa gigi bungsu. Sayangnya, kebanyakan dari kita tidak seberuntung itu terhindar dari impaksi gigi bungsu.
Gigi bungsu adalah gigi geraham terakhir yang terletak paling belakang. Gigi ini biasanya baru tumbuh paling akhir dan posisinya cenderung tidak sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan impaksi, yaitu gigi bungsu tidak tumbuh atau tidak keluar dengan sempurna.
Pengobatan impaksi gigi bungsu sendiri disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, biasanya dokter hanya memantau kondisi gigi bungsu secara rutin. Tapi apabila sudah parah dan terasa sakit gigi berkelanjutan, dokter akan segera mencabut gigi bungsu yang mengalami impaksi.
8. Gigi Tidak Rapi
Menurut beberapa orang, behel gigi hanya untuk gaya. Tapi, tahukah Fixas bahwa behel gigi juga bisa mengatasi masalah sakit gigi?
Pada kasus gigi tidak rapi, hal tersebut dapat mempengaruhi aktivitas makan kita, dimana posisi gigi saat mengunyah makanan terasa tidak nyaman dari yang seharusnya. Hal ini juga rentan menyebabkan sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi dan menjadi plak.
Untuk itu memasang behel gigi, selain membuat posisi gigi menjadi rapi dan estetik, saat menggosok gigi akan lebih mudah dan tidak meninggalkan sisa makanan yang sulit dijangkau dengan sikat gigi. Bila Fixas mengalami kondisi gigi tidak rapi, cobalah konsultasi ke dokter gigi spesialis ortodonti.
9. Menyikat & Flossing Gigi Secara Kasar
Percaya atau tidak, menyikat gigi dan flossing gigi terlalu keras dapat menimbulkan resiko! Ketika Fixas merasakan rasa sakit / tidak nyaman di sekitar gigi dan gusi, cobalah periksa apakah ada bagian gusi yang memerah atau berdarah. Hal ini dapat disebabkan bila Fixas menyikat gigi dan menggosok gigi dengan benang terlalu keras hingga melukai gusi.
Untuk itu perlu diperhatikan dan benahi kebiasaan perawatan gigi, tentang bagaimana cara menyikat gigi dan menggosok gigi dengan benang yang benar.
10. Teeth Grinding
Beberapa kasus sakit gigi dapat menjalar ke rahang hingga otot leher. Teeth Grinding atau kertakan gigi adalah kondisi di mana kita mengatupkan rahang atas dengan rahang bawah yang disertai dengan mengunyahkan gigi geligi atas dan gigi geligi bawah, sehingga terdengar suara yang cukup keras kret-kret-kret, bisa juga tidak sampai menimbulkan suara.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika kita tidur sehingga kita mungkin tidak sadar saat mengalaminya. Bila Fixas mengalaminya, dapat dibantu dengan mouth guard untuk digunakan ketika tidur, yang melindungi permukaan gigi dan peralatan ini mampu mengurangi kebiasaan kertakan gigi.
Tentunya berbagai macam penyebab sakit gigi ini dapat kita hindari dengan menerapkan pola hidup sehat, dan selalu menjaga kebersihan mulut. Jangan lupa untuk cek kesehatan gigi ke Dokter Gigi setidaknya dalam 6 bulan sekali.
Ikuti blog serta media sosial Fixaherba agar Fixas selalu update info dan tips seputar kesehatan mulut dan gigi. 😉