1. Patah Tulang Leher / Fraktur Servikal2. Tanda-tanda Fraktur Servikal atau Patah Tulang Leher3. Penyebab Fraktur Servikal yang Perlu Diwaspadai4. Diagnosis Fraktur Servikal atau Patah Tulang Leher5. Pengobatan untuk Patah Tulang Leher1. 1. Obat-obatan2. 2. Cervical collar atau neck brace3. 3. Gips, halo vest, atau traksi4. 4. Operasi5. 5. Terapi6. Hal-hal yang Membantu Proses Penyembuhan Fraktur Servikal
Leher manusia terdiri atas tujuh tulang belakang yang disebut sebagai C1-C7 vertebra. Di masing-masing tulang belakang, terdapat ruas berisi bantalan bernama diskus intervertebralis. Sejumlah kondisi bisa menyebabkan ruas tersebut bergeser ke depan dan belakang, termasuk trauma fisik akibat kecelakaan maupun tindak kekerasan.
Patah Tulang Leher / Fraktur Servikal
Patah tulang leher atau fraktur servikal adalah kondisi ketika satu dari tujuh tulang yang berada di leher mengalami patah atau retak. Tujuh tulang leher itu sendiri merupakan bagian teratas dari tulang belakang, yang berfungsi untuk menopang kepala dan menghubungkannya dengan bahu dan tubuh.
Adapun setiap cedera atau kerusakan pada tulang belakang dapat menyebabkan hilangnya sensasi, kelumpuhan permanen, atau bahkan kematian seketika.
Pasalnya, sumsum tulang belakang yang berada di dalamnya merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang mengontrol seluruh sistem tubuh, termasuk system gerak manusia.
Tanda-tanda Fraktur Servikal atau Patah Tulang Leher
Gejala patah tulang leher berbeda-berbeda, tergantung pada bagian tulang yang mengalami fraktur, tingkat keparahan, serta cedera lain yang terkait. Namun, secara umum, tanda-tanda dan gejala fraktur servikal yang mungkin dialami, yaitu :
- Nyeri leher yang umumnya terasa parah.
- Rasa nyeri yang menjalar dari leher ke bahu atau lengan.
- Pembengkakan, memar, dan terasa lembut di area leher.
- Leher terasa kaku atau kesulitan menggerakkan leher dan bagian tubuh di sekitarnya.
- Mati rasa, hilangnya sensasi, terasa lemah, atau bahkan lumpuh di bagian lengan tau tungkai kaki.
- Keseimbangan tubuh berkurang.
Pada kondisi yang sangat parah, fraktur servikal juga bisa menimbulkan perdarahan internal, terutama jika tulang yang patah merusak pembuluh darah di sekitarnya.
Penyebab Fraktur Servikal yang Perlu Diwaspadai
Penyebab fraktur atau patah tulang yang utama adalah cedera atau trauma akibat tekanan atau benturan ke bagian tubuh tertentu. Pada patah tulang leher, cedera dan benturan tersebut umumnya berasal dari tabrakan atau kecelakaan kendaraan bermotor.
Terjatuh dari ketinggian atau pukulan yang keras langsung ke arah kepala atau leher juga menyebabkan fraktur servikal. Selain kondisi-kondisi tersebut, patah tulang leher juga bisa terjadi karena benturan saat melakukan olahraga kontak fisik, seperti sepak bola, maupun olahraga nonkontak fisik seperti berkuda, angkat beban atau senam.
Diagnosis Fraktur Servikal atau Patah Tulang Leher
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di sekitar leher untuk memeriksa area yang cedera. Pemeriksaan neurologis lengkap juga akan dilakukan guna mengidentifikasi kerusakan saraf atau sumsum tulang belakang yang mungkin disebabkan oleh fraktur ini.
Selain pemeriksaan tersebut, beberapa tes pencitraan juga mungkin akan dilakukan untuk memastikan kembali diagnosis fraktur servikal, antara lain :
- Rontgen sinar-X
- MRI
- CT scan
Pengobatan untuk Patah Tulang Leher
Begitu Anda mengalami cedera di bagian leher, penting bagi Anda untuk tidak bergerak atau berpindah tempat sebelum ditangani langsung oleh petugas medis yang kompeten. Menggerakkan leher dan bagian tubuh Anda dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan di sumsum tulang belakang.
Oleh karena itu, bila Anda dicurigai mengalami fraktur di leher, area kepala dan leher Anda perlu diimobilisasi dengan alat penyangga leher, begitu cedera terjadi hingga diagnosis dari dokter dapat dipastikan.
Secara umum, berikut beberapa pengobatan untuk patah tulang leher yang umumnya diberikan :
1. Obat-obatan
Rasa nyeri akibat fraktur di leher memang kerap tak tertahankan. Maka obat pereda nyeri, seperti paracetamol, umumnya akan diberikan untuk membantu mengatasi kondisi ini.
2. Cervical collar atau neck brace
Cervical collar atau neck brace merupakan alat penjepit atau penyangga seperti kerah untuk mencegah pergerakan pada leher selama masa penyembuhan tulang yang patah. Alat ini dapat menjaga tulang yang patah tetap berada di posisi yang tepat selama proses penyembuhannya.
Biasanya, cervical collar atau neck brace digunakan pada kasus fraktur di leher yang tidak parah. Lama penggunaannya bisa mencapai 6-8 minggu hingga tulang yang patah sembuh atau kembali menyatu.
3. Gips, halo vest, atau traksi
Pada kondisi fraktur servikal yang lebih kompleks atau parah, alat penyangga atau penjepit leher yang digunakan umumnya lebih kaku. Sementara traksi adalah terapi tulang leher geser yang bertujuan untuk membantu meredakan tekanan pada leher dan saraf di sekitarnya. Terapi ini juga bermanfaat merelaksasi otot dan sendi di sekitar leher.
Traksi bisa dilakukan secara manual oleh ahli terapi fisik. Caranya dengan memegang leher dan kepala pasien, lalu menariknya secara perlahan.
Traksi juga bisa dilakukan menggunakan alat traksi mekanis, berupa tali khusus yang diikat di bagian leher pasien. Tali terhubung dengan mesin khusus yang memungkinkan ahli terapi fisik mengatur daya tarik tali di leher pasien. Perawatan ini dapat memakan waktu hingga 12 minggu. Terapi dilakukan sampai tulang yang bergeser sembuh.
4. Operasi
Jika pergeseran leher terlalu parah, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan. Umumnya, operasi atau pembedahan dilakukan bila tulang yang patah terlepas atau bergeser jauh dari posisi normalnya. Prosedur pembedahan yang dilakukan, bisa berupa :
- Memperbaiki vertebra di tulang belakang
- Meringankan tekanan pada sumsum tulang belakang
- Melepaskan diskus tulang belakang yang rusak
- Menyambungkan kembali potongan tulang ke tempat semula
Setelah bedah tulang leher dilakukan, pasien harus menjalani masa pemulihan yang lama disertai terapi fisik.
5. Terapi
Terapi tulang leher geser yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Memijat leher
- Latihan peregangan
- Memulihkan jangkauan gerak
- Perbaikan postur tubuh
- Terapi gelombang kejut
- Dry needling
- Physio tape treatment
- Program latihan di rumah
Anda pun mungkin perlu melakukan jenis terapi lain, seperti terapi okupasi atau psikoterapi, jika fraktur servikal telah memengaruhi sumsum tulang belakang dan saraf dan menimbulkan kelumpuhan. Terapi ini dapat membantu Anda menjalani aktivitas normal, seperti bekerja atau berkehidupan sosial. Ikuti saran dari dokter Anda mengenai kebutuhan terapi atau rehabilitasi ini.
Hal-hal yang Membantu Proses Penyembuhan Fraktur Servikal
Proses penyembuhan fraktur bisa bervariasi pada setiap orang, tergantung dari usia, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan masing-masing pasien. Anak-anak dan pasien dengan kondisi kesehatan yang baik bisa lebih cepat sembuh dibandingkan yang lebih tua atau memiliki kondisi medis tertentu.
Seseorang dengan tingkat keparahan rendah pun bisa sembuh hanya dengan beberapa minggu. Namun, pada pasien yang lebih parah bisa menjalani pengobatan hingga berbulan-bulan.
Pasien sebaiknya beristirahat untuk dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Jangan buru-buru kembali ke aktivitas normal atau melakukan olahraga tertentu tanpa sepengetahuan dokter. Pasien juga disarankan untuk melakukan latihan gerak setiap hari sesuai saran dari fisioterapis atau terapis okupasi.