25 Juni 2022 1:22 pm

Mengapa Gigi Yang Ditambal Dapat Sakit Kembali??

Mengapa Gigi Yang Ditambal Dapat Sakit Kembali??
Salah satu solusi dalam penanganan sakit gigi adalah Tambal Gigi atau Dental Filling. Tambal gigi bertujuan untuk menutup lubang pada gigi yang rusak dengan bahan tertentu.

dental filling
dental filling

Prosedur ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan sisa makanan dan infeksi pada lubang gigi, serta agar gigi diharapkan bisa bertahan lebih lama dan tidak perlu sampai dicabut.

Tapi masalah tidak akan berhenti begitu saja setelah gigi ditambal, apabila gigi masih tidak dirawat dengan baik. Bagi Fixas, yang pernah menjalani prosedur tambal gigi dan masih sering mengalami sakit gigi, ada kemungkinan bagian gigi yang ditambal bermasalah sehingga rasa nyeri datang kembali.

Apabila tambalan gigi terlepas, menandakan bahwa kondisi gigi berlubang kembali terbuka atau tidak tertutup dengan baik. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi pada gigi yang berlubang, sehingga rasa sakit itu pun muncul.

Sebelumnya berikut beberapa kondisi gigi yang butuh untuk ditambal seperti :
  • Gigi berlubang
  • Gigi patah
  • Mengalami kerusakan jaringan keras gigi seperti atrisi dan abfraksi
  • Gigi menjalani perawatan saluran akar
  • Pada kondisi gigi berlubang besar, penambalan dilakukan untuk menutupi ceruk gigi di gigi geraham (pit fissure sealant)

gigi berlubang
gigi berlubang

Manfaat Tambal Gigi


Selain untuk menutup lubang pada gigi agar tidak bertambah parah, prosedur tambal gigi juga memiliki manfaat sebagai berikut :
  • Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi yang rusak
  • Mengurangi jumlah bakteri aktif dalam mulut
  • Mempertahankan struktur dan memperpanjang usia gigi
  • Menjaga bentuk tulang rahang dan kontur wajah
  • Memperbaiki gigi yang retak, patah, atau terkikis akibat kebiasaan tertentu, seperti menggigit kuku atau menggertakan gigi

Jenis-jenis Tambalan Gigi


Sebelum dokter melakukan tambal gigi, biasanya dokter akan menjelaskan terlebih dahulu beberapa jenis tambalan, dan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Beberapa jenis tambal gigi tersebut yaitu :
1. Tambalan langsung

Proses tambal gigi secara langsung umumnya selesai dalam satu kali pertemuan. Berikut ini adalah tahapan yang akan dilakukan oleh dokter gigi pada proses tambal gigi secara langsung :
  • Memberikan suntikan bius lokal untuk membuat area di sekitar gigi pasien mati rasa.
  • Menyingkirkan bagian gigi yang rusak dengan menggunakan bor khusus, semprotan udara, atau laser.
  • Memeriksa ulang area gigi yang akan ditambal untuk memastikan bahwa seluruh kotoran telah hilang.
  • Memasang tambalan ke gigi yang berlubang dengan bahan yang telah dipilih sebelumnya. Jika kerusakan di gigi nyaris mengenai akar, dokter mungkin akan terlebih dulu membuat lapisan yang terbuat dari ionomer kaca atau resin komposit untuk melindungi saraf.
  • Menggosok atau memoles gigi yang telah ditambal.
2. Tambalan tidak langsung

Tambalan jenis ini tidak bisa langsung jadi karena akan dibuat di laboratorium. Biasanya dilakukan untuk gigi yang kerusakannya sudah luas sehingga tidak kuat jika ditambal langsung.

Tambalan tidak langsung ini bisa menutupi seluruh atau hanya sebagian permukaan gigi. Bahan yang digunakan biasanya logam/emas, porselen, atau kombinasi keduanya.

Jenis dan bahan yang tepat akan berbeda tergantung kasus dan harus dikonsultasikan dengan dokter gigi. Karena butuh proses mencetak, indirect filling akan membutuhkan 2 kali kunjungan.

Risiko Tambal Gigi


Saat seseorang mengalami tambalan gigi yang retak atau lepas, tentu rasa sakit dapat dirasakan. Terlebih lagi jika lubang gigi sudah mencapai saraf, rasa nyeri dapat dirasakan akibat makanan yang tersangkut atau kuman yang berdiam di tempat tersebut.

Maka dari itu, penting untuk menjaga tambalan tidak terlepas agar tidak menimbulkan masalah lainnya. Selain tambalan yang terlepas, ada beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur tambal gigi sehingga menimbulkan rasa sakit, seperti :

  • Nyeri ketika menggigit, bersinggungan dengan gigi lain, nyeri yang menyerupai sakit gigi, dan nyeri di bagian gigi lain atau berlawanan. Nyeri gigi juga bisa terjadi jika kerusakan pada gigi sudah sangat dekat dengan akar gigi. Pada kondisi tersebut, pasien akan disarankan menjalani perawatan akaar gigi.
  • Gigi sensitif, terhadap tekanan, udara, makanan manis, atau suhu. Kondisi ini umumnya akan hilang dalam beberapa minggu. Agar rasa tidak nyaman berkurang, pasien disarankan untuk :
- Menggunakan sisi mulut yang berlawanan dengan gigi yang ditambal untuk mengunyah
- Tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, manis, dan asam
- Menggosok gigi di sekitar tambalan dengan lembut
Namun, jika sensitivitas tidak berkurang dalam 2–4 minggu atau gigi terasa sangat sensitif, segera hubungi dokter.

  • Peradangan/infeksi pada pulpa gigi (pulpitis) gigi atau jaringan gusi di sekitarnya.
  • Reaksi alergi terhadap bahan tambalan. Hal ini juga bisa baru diketahui beberapa saat tau beberapa hari setelah tambal gigi. Meski kondisi ini merupakan kasus yang jarang terjadi, tapi jika terdapat reaksi alergi, seperti gatal dan ruam di sekitar lokasi penambalan gigi, segera temui dokter sehingga jenis tambalan bisa diganti.
  • Tambalan gigi aus, tambalan gigi dapat retak atau lepas dari tempatnya akibat tekanan yang terus menerus ketika mengunyah atau menggigit. Kondisi ini mungkin tidak disadari oleh orang yang menggunakan tambal gigi, sampai gigi kembali terlihat berlubang atau muncul gejala.
  • Tambalan berubah warna
  • Terasa ada bagian yang tajam pada tambalan gigi
  • Terlihat atau terasa ada celah/patah pada tambalan gigi
  • Terasa sebagian tambalan gigi ada yang hilang
  • Mulai sering terselip makanan

Jika dokter gigi mendeteksi tambalan retak/bocor, atau tidak merekat sempurna, dokter akan melakukan pemeriksaan foto Rontgen guna melihat kondisi gigi secara lebih detail.

Tambalan yang tidak merekat sempurna membuat air liur, serpihan makanan, dan bakteri dapat meresap ke celah tersebut dan memicu pembusukan gigi.

Tips Merawat Gigi Setelah Ditambal


Untuk menghindari berbagai risiko yang mungkin terjadi, setelah melakukan prosedur tambal gigi tentu ada beberapa pantangan yang harus dihindari, yaitu :

  • Hindari menggigit terlalu keras dan menggigit makan lengket kurang lebih 2 hari setelah mengikuti prosedur ini.
  • Hindari memainkan tambalan dengan lidah atau mencungkilnya dengan tusuk gigi.
  • Untuk tambalan jenis GIC (tambalan langsung), hindari makan dan berkumur minimal 1 jam setelah penambalan. Biasanya dokter akan memperingati hal ini, dan keesokan harinya dokter gigi akan melakukan pemolesan pada gigi yang ditambal.

Selain itu dokter biasanya juga akan memberi saran perawatan tambalan gigi, guna mencegah pembusukan pada gigi yang ditambal atau risiko komplikasi lainnya.

Secara umum, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan setelah tambal gigi, yaitu :

  • Menjalani pola makan sehat dengan nutrisi seimbang.
  • Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride secara rutin, minimal dua kali sehari, pagi dan sebelum tidur.
  • Membersihkan celah gigi secara rutin dengan menggunakan benang gigi (dental floss).
  • Memeriksakan gigi secara rutin di dokter gigi. Dan apabila terasa tidak nyaman/mengganjal jangan menunda untuk kembali ke dokter gigi.
flossing & menyikat gigi
flossing & menyikat gigi
Nah itulah pentingnya menjaga kebersihan gigi, meskipun gigi yang berlubang telah ditambal. Tentu Fixas tidak ingin mengalami sakit gigi berkepanjangan kan?

Kontak Kami
082225588758
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.