17 Juni 2022 3:47 pm

Kenali Bahaya Gingivitis Dan Periodontitis

Kenali Bahaya Gingivitis Dan Periodontitis
Setelah sebelumnya kita bahas mengenai 10 hal penyebab sakit gigi, kali ini Fixas perlu pelajari lebih detail masing-masing dari penyebab tersebut.

Gingivitis


gingivitis
gingivitis

Gingivitis, dikenal juga sebagai penyakit gusi atau penyakit periodontal, merupakan kondisi yang dimulai dengan pertumbuhan bakteri hingga terjadi infeksi dalam mulut. Kondisi inflamasi dari jaringan gingiva atau gusi yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Proses inflamasi ini sering diawali dengan akumulasi dari microbial biofilm yang terbentuk di sekitar jaringan gingival, disebut juga dengan plak gigi (dental plaque). Kondisi inflamasi gingivitis terbatas pada area jaringan lunak dari epitel dan jaringan ikat gingiva, tanpa disertai kehilangan perlekatan.

Terdapat berbagai macam gingivitis berdasarkan dari etiologi, karakteristik klinis, durasi infeksi, dan keparahan. Gingivitis kronis yang disebabkan oleh plak adalah yang paling umum dijumpai.

Karakteristik umum dari gingivitis secara klinis adalah perubahan kontur dari gingiva, pembengkakan, kemerahan, dan struktur yang berubah lunak (sponginess) pada area gingiva yang terinfeksi, disertai dengan bleeding/berdarah saat mendapatkan rangsangan, seperti pada saat menyikat gigi.

Periodontitis


periodontitis
periodontitis

Pada orang dengan periodontitis, lapisan bagian dalam dari gusi dan tulang menjauh dari gigi-gigi dan membentuk kantong-kantong (pockets). Ruang-ruang kecil ini antara gigi dan gusi mengumpulkan puing-puing (kotoran) dan dapat menjadi terinfeksi.

Sistem imun tubuh melawan bakteri-bakteri ketika plaque menyebar dan tumbuh di bawah garis gusi. Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dalam plaque serta enzim tubuh yang “baik” yang terlibat dalam memerangi infeksi, mulai mengurai tulang dan jaringan penghubung yang memegang gigi-gigi pada tempatnya.

Ketika penyakitnya berlanjut, kantong-kantong (pockets) mendalam dan lebih banyak jaringan gusi dan tulang yang dirusak. Ketika ini terjadi, gigi-gigi tidak lagi tertanam pada tempatnya, mereka menjadi lebih kendur, dan gigi akan tanggal.

Perbedaan Gingivitis dan Periodontitis


Sebenarnya, gingivitis dan periodontitis adalah dua stadium yang berbeda dari penyakit gusi. Gingivitis biasanya mendahului periodontitis, jadi tidak semua gingivitis berlanjut ke periodontitis. Pada keadaan awal dari gingivitis, bakteri-bakteri dalam plaque terbentuk, menyebabkan gusi meradang (merah dan bengkak) dan seringkali dengan mudah berdarah sewaktu menyikat gigi.

Meskipun gusi mungkin teriritasi, gigi-gigi masih dengan kuat tertanam dalam rongga-rongga mereka. Tidak ada kerusakan tulang atau jaringan lain yang tidak dapat dikembalikan telah terjadi pada stadium ini.

Bila gingivitis tidak ditangani dengan benar ia dapat berlanjut ke periodontitis hingga gigi akan tanggal, yang disebabkan oleh perusakan dari jaringan yang mengelilingi gigi.

Penyakit gusi, nyatanya adalah penyebab utama yang memimpin terjadinya kehilangan gigi pada kaum dewasa. Selain bisa menyebabkan gigi tanggal, radang gusi yang terus terjadi juga dapat melemahkan daya tahan tubuh.

Faktor risiko periodontitis


Selain radang gusi yang tidak terobati, ada beberapa faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena periodontitis, seperti :
  • Obesitas
  • Faktor genetik
  • Kekurangan nutrisi, termasuk Vitamin C
  • Kurang menjaga membersihkan gigi dan mulut
  • Kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau
  • Konsumsi obat-obatan yang mengurangi produksi air liur
  • Perubahan hormon saat menstruasi, masa kehamilan, atau menopause
  • Penyakit tertentu, seperti Down Syndrome, penyakit Crohn, diabetes, dan rheumatoid arthritis
  • Kondisi yang menurunkan sistem imun tubuh, seperti menderita leukemia, HIV/AIDS, atau sedang menjalani kemoterapi

faktor resiko
faktor resiko

Gejala Periodontitis dan Gingivitis


Ababila Fixas mengalami penyakit gusi ini, tentu dapat dikenali dari gejalanya, tergantung pada perkembangan peradangan yang terjadi di gusi dan gigi. Berikut ini gejala Periodontitis yang dimulai dari nyeri ringan, yaitu :
  • Nyeri saat mengunyah
  • Penumpukan plak dan karang pada gigi
  • Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya terasa renggang
  • Gusi menyusut sehingga membuat gigi terlihat lebih panjang
  • Gusi berwarna kemerahan atau keunguan
  • Gusi terasa nyeri jika disentuh
  • Gusi bengkak dan mudah berdarah
  • Keluarnya nanah dari batas gigi dan gusi
  • Gigi goyang atau tanggal
  • Gigi sensitif
  • Napas tidak sedap

gejala gingivitis & periodontitis
gejala gingivitis & periodontitis

Jangan menunggu hingga kondisi berangsur parah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi apabila kamu mengalami gejala-gejala seperti di atas, terutama bila memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena periodontitis.

Jika kamu melihat karang gigi sudah terbentuk, segera ke dokter agar karang gigi tersebut dibuang sebelum berkembang menjadi periodontitis.

Komplikasi Periodontitis


Jika dibiarkan tanpa pengobatan, gingivitis yang telah parah menjadi periodontitis dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut ini :
  • Pergeseran gigi
  • Gigi goyang atau tanggal
  • Infeksi pada tulang rahang
  • Kumpulan nanah disertai nyeri di gigi (abses gigi)
  • Infeksi atau abses pada jaringan lunak di mulut
  • Peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan diabetes
  • Sementara pada ibu hamil, periodontitis dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti berat lahir bayi rendah dan preeklamsia.

Diagnosis Periodontitis


Untuk mendiagnosis periodontitis, dokter akan melakukan tanya jawab terkait keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan memeriksa apakah ada perdarahan di sekitar gigi akibat plak, serta mengukur kedalaman celah antara gusi dan gigi.

Kedalaman celah pada mulut yang sehat adalah 1–3 mm. Sedangkan pada periodontitis, kedalaman celah bisa 4 mm atau lebih. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan foto Rontgen panoramik untuk mengetahui tingkat kerusakan dan pengeroposan tulang akibat periodontitis.

Pengobatan Periodontitis


Pengobatan periodontitis bertujuan untuk mengurangi peradangan, menghilangkan celah yang terbentuk di antara gusi dan gigi, serta mengatasi penyebab peradangan gusi. Metode pengobatannya tergantung tingkat keparahannya.

Pada periodontitis yang belum parah, metode pengobatan yang dilakukan dokter adalah :
  • Scaling merupakan tindakan untuk menghilangkan kalkulus dan bakteri dari permukaan gigi dan di bawah gusi. Hal tersebut dapat dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan instrumen atau perangkat ultrasonik.

  • Root planing, untuk membersihkan dan mencegah penumpukan bakteri dan karang gigi lebih lanjut, serta untuk menghaluskan permukaan akar

  • Antibiotik, Dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia mungkin akan meresepkan penggunaan antibiotik topikal atau oral untuk membantu pengendalian infeksi bakteri. Antibiotik topikal umumnya menjadi pengobatan pilihan. Mereka dapat mencakup larutan kumur antibiotik atau penyisipan benang dan gel yang mengandung antibiotik dalam kantong di antara gigi dan gusi. Namun, antibiotik oral mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan bakteri penyebab infeksi.

  • Pencabutan Gigi, yang terdampak, agar penumpukan bakteri tidak bertambah parah dan menyerang gigi di sekitarnya

scalling
scalling


cabut gigi
cabut gigi

Jika pasien memiliki periodontitis yang mungkin tidak merespon atau tidak membaik dengan perawatan non bedah dan kebersihan mulut yang baik, dokter akan melakukan prosedur operasi, seperti:
  • Flap surgery, untuk mengurangi endapan karang gigi di kantong atau celah gusi
  • Soft tissue grafts atau operasi cangkok jaringan lunak, untuk mengganti jaringan yang rusak akibat periodontitis
  • Bone grafting atau operasi cangkok tulang, untuk memperbaiki tulang-tulang di sekitar akar gigi yang telah hancur
  • Guided tissue regeneration, untuk merangsang pertumbuhan tulang baru guna mengganti tulang yang hancur akibat infeksi
  • Tissue-stimulating proteins, untuk merangsang pertumbuhan jaringan dan tulang baru.

Pencegahan Periodontitis


Sebelum Fixas mengalami penyakit gusi, akan lebih baik bila kita menanamkan kebiasaan positif untuk menghindari penyakit gusi dan pengobatan yang memakan banyak biaya. Mari terapkan beberapa cara pencegahan berikut ini untuk menjaga Kesehatan mulut :
  • Sikat gigi secara rutin, minimal dua kali sehari, yaitu setiap pagi dan menjelang tidur.
  • Bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi (dental floss).
  • Hindari kebiasaan merokok dan menggunakan vape.
  • Hindari aktivitas yang dapat memicu stres.
  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Lakukan kontrol dan berobat rutin jika menderita diabetes.
  • Jaga berat badan ideal atau turunkan berat badan bila menderita obesitas.

pencegahan penyakit gusi
pencegahan penyakit gusi

Jangan lupa untuk lakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi tiap 6–12 bulan sekali. Namun bila Fixas termasuk kelompok orang yang lebih berisiko terserang periodontitis, seperti merokok atau sedang mengonsumsi obat yang menyebabkan mulut kering, cobalah lakukan pemeriksaan lebih rutin. 😊-
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.