1. Tipe Malnutrisi 2. Ciri-ciri dan Gejala Malnutrisi 1. 1. Gizi kurang (undernutrition) 2. 2. Gizi lebih (overnutrition) 3. Penyebab Malnutrisi1. 1. Asupan makanan yang rendah 2. 2. Kondisi kesehatan mental 3. 3. Masalah sosial dan mobilitas 4. 4. Gangguan pencernaan dan kondisi perut 5. 5. Gangguan penggunaan alkohol 4. Pengobatan
Menurut WHO, malnutrisi yaitu kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang. Malnutrisi dapat terjadi ketika seseorang memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit makanan dan nutrisi penting dalam tubuhnya.
Tipe Malnutrisi
Terdapat 4 bentuk malnutrisi, yaitu:
- Kurang gizi, yang meliputi wasting (berat badan rendah menurut tinggi badan), stunting (tinggi badan rendah menurut umur), dan kekurangan berat badan (berat badan rendah menurut umur).
- Malnutrisi terkait mikronutrien, yang meliputi defisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting) maupun kelebihan mikronutrien
- Penyakit tidak menular yang berhubungan dengan diet, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Akibat dari malnutrisi seseorang dapat mengalami masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, pemulihan yang lambat dari luka dan penyakit, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.
Kondisi ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja di usia berapa pun. Namun, kebanyakan kasus malnutrisi biasanya dialami oleh kelompok usia anak-anak.
Ciri-ciri dan Gejala Malnutrisi
Gejala malnutrisi tergantung dari jenis malnutrisi yang dialami, yang terbagi menjadi 2 kelompok besar kondisi, yaitu :
1. Gizi kurang (undernutrition)
Saat seseorang mengalami kekurangan gizi, maka tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi, kondisi ini mencakup :
- Stunting : tinggi badan sangat rendah pada anak dengan indikator TB/U di bawah angka -2 SD.
- Wasting : berat badan sangat kurang pada anak dengan indikator dengan indikator BB/TB di angka -3 sampai dengan <-2 SD.
- Underweight : berat badan kurang pada anak dengan indikator BB/U atau IMT/U di angka <-2 sampai -3 SD, atau persentil < 5.
- Kekurangan vitamin serta mineral pada anak.
2. Gizi lebih (overnutrition)
Tanda-tanda kelebihan gizi adalah kelebihan berat badan dan obesitas, yang dapat terjadi akibat konsumsi berlebihan makanan cepat saji dan olahan yang tinggi kalori dan lemak tetapi rendah nutrisi lainnya.
Ciri overnutrition adalah sebagai berikut :
- Obesitas atau berat badan berlebih, yang ditandai dengan angka BMI lebih besar dari 25. Jika angka mencapai 30 atau lebih, artinya sudah masuk ke dalam kategori obesitas yang harus diwaspadai.
- Sering mengalami masalah pada gangguan sendi.
- Mudah lelah.
- Sulit bernafas atau nafas terengah-engah.
Penyebab Malnutrisi
Penyebab malnutrisi dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain :
1. Asupan makanan yang rendah
Sebagian orang mengalami malnutrisi karena tidak tersedia cukup makanan, atau karena mereka mengalami kesulitan menyerap nutrisi. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari :
- Kanker
- Penyakit Liver
- Mengonsumsi obat yang membuat mual, sehingga sulit makan
- Masalah kesehatan mulut yang menyebabkan sulit makan
2. Kondisi kesehatan mental
Undernutrition dan overnutrition dapat berdampak pada seseorang dengan kondisi :
- Depression
- Dementia
- Schizophrenia
- Anorexia
3. Masalah sosial dan mobilitas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang antara lain :
- tidak dapat meninggalkan rumah untuk membeli makanan
- kesulitan secara fisik untuk menyiapkan makanan
- hidup sendiri, yang mempengaruhi motivasi seseorang untuk memasak dan makan
- kondisi ekonomi / tidak punya cukup uang untuk membeli makanan
4. Gangguan pencernaan dan kondisi perut
Biasanya disebabkan masalah kesehatan seperti Penyakit Crohn, kolitis ulseratif, Penyakit celiac, serta diare.
5. Gangguan penggunaan alkohol
Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan gastritis atau kerusakan jangka panjang pada pankreas. Masalah-masalah ini dapat mempersulit tubuh untuk :
- mencerna makanan
- menyerap vitamin
- menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme
Alkohol juga mengandung kalori sehingga seseorang mungkin tidak merasa lapar setelah meminumnya.
Pengobatan
Jika dokter mendiagnosis malnutrisi, maka selanjutnya akan membuat rencana perawatan yang tepat. Perawatan akan tergantung pada tingkat keparahan malnutrisi dan adanya kondisi atau komplikasi lain yang mendasarinya.
Biasanya perawatan yang dilakukan oleh dokter meliputi :
- Melakukan pemantauan berkelanjutan.
- Melakukan perencanaan diet, yang mungkin termasuk mengonsumsi suplemen tertentu.
- Perbaikan gaya hidup, seperti makanan bergizi, olahraga tertentu, dan mengurangi konsumsi alkohol.
- Mengobati gejala tertentu.
- Mengobati infeksi yang mungkin ada.
- Melakukan pemeriksaan masalah gigi, mulut atau gangguan menelan.
- Menyarankan peralatan makan alternatif.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan anda terutama buah hati anda, serta memantau pertumbuhan dan perkembangannya. Bawa anak ke Posyandu, Puskesmas, atau klinik kesehatan setiap bulan untuk melakukan penimbangan.
Berikan imunisasi lengkap pada anak untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak sehingga anak terhindar dari penyakit infeksi.