1. Jenis Diabetes Melitus 1. 1. Diabetes tipe 1 2. 2. Diabetes tipe 2 3. 3. Diabetes gestasional 2. Tanda & Gejala Kencing Manis 1. 1. Rasa haus yang berlebihan 2. 2. Buang air kecil yang sering 3. 3. Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan 4. 4. Kelelahan 5. 5. Perubahan penglihatan 6. 6. Luka yang sulit sembuh 7. 7. Infeksi berulang 8. 8. Kesemutan atau mati rasa 3. Diagnosis Diabetes Melitus
Penderita diabetes seringkali mengalami gejala buang air kecil yang sering dan berlebihan. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah diekskresikan dalam urine, ini menarik air dari tubuh untuk membentuk urine yang encer.
Kencing yang sering dan berlebihan ini memberikan kesan rasa manis pada urine, sehingga diabetes melitus sering disebut sebagai "kencing manis".
Glukosa yang ada dalam darah normalnya harus diserap oleh sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh dalam menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi, sekaligus menyimpan sebagian glukosa sebagai cadangan energi.
Jika terjadi gangguan pada insulin, risiko terkena diabetes akan meningkat. Jika kondisi ini tidak diatasi dan kadar gula darah tetap tinggi tanpa pengendalian, diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Jenis Diabetes Melitus
Dijelaskan dalam studi Introduction to Diabetes Melitus terdapat beberapa jenis penyakit diabetes yang umum dialami, yaitu :
1. Diabetes tipe 1
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin karena sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Orang dengan diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin untuk mempertahankan kadar gula darah yang seimbang.
2. Diabetes tipe 2
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak memproduksi cukup insulin. Faktor risiko yang berkontribusi pada diabetes tipe 2 meliputi obesitas, kurang aktifitas fisik, faktor genetik, dan pola makan yang tidak sehat.
Pengelolaan diabetes tipe 2 melibatkan perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, dan dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan atau insulin.
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak memiliki diabetes. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif selama kehamilan.
Diabetes gestasional cenderung menghilang setelah melahirkan, tetapi meningkatkan risiko perkembangan diabetes tipe 2 di masa mendatang.
Tanda & Gejala Kencing Manis
Penyakit ini sering kali tidak menunjukan gejala apa pun pada awalnya. Banyak orang yang tidak sadar sudah lama memiliki diabetes karena tidak ada gejala yang mengganggu.
Gejala diabetes sendiri dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya dan faktor-faktor lainnya. Seperti gejala diabetes tipe 1 muncul lebih cepat dibandingkan dengan tipe 2 yang cenderung memburuk perlahan-lahan.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering dikaitkan dengan diabetes melitus :
1. Rasa haus yang berlebihan
Seseorang dengan diabetes melitus mungkin merasa sangat haus dan terus-menerus ingin minum air.
2. Buang air kecil yang sering
Peningkatan frekuensi buang air kecil juga merupakan gejala yang umum. Seseorang mungkin merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama di malam hari (nokturia).
3. Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan
Seseorang dengan diabetes melitus tipe 1 mungkin mengalami penurunan berat badan yang tidak dijelaskan secara tiba-tiba, karena tubuh yang tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif dan mengubah lemak serta otot sebagai sumber energi.
4. Kelelahan
Merasa lelah secara terus-menerus atau memiliki energi yang rendah adalah gejala yang umum pada diabetes melitus.
5. Perubahan penglihatan
Diabetes melitus dapat mempengaruhi penglihatan seseorang. Gejala yang mungkin muncul termasuk penglihatan kabur, sulit fokus, atau mata kering.
6. Luka yang sulit sembuh
Penderita diabetes melitus sering mengalami kesulitan dalam penyembuhan luka atau luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
7. Infeksi berulang
Meningkatnya risiko infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit, atau infeksi jamur, dapat menjadi tanda diabetes melitus.
8. Kesemutan atau mati rasa
Diabetes melitus dapat merusak saraf, menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama pada kaki atau tangan.
Diagnosis Diabetes Melitus
Diagnosis diabetes melitus biasanya melibatkan pemeriksaan berbagai faktor, termasuk gejala yang dialami oleh seseorang, riwayat medis, serta tes darah.
Diperlukan sejumlah tes untuk mengetahui kadar gula atau glukosa dalam darah. Beberapa tes tersebut di antaranya :
- Tes gula darah sewaktu, yaitu tes gula darah yang bisa dilakukan kapan saja.
- Tes gula darah puasa, yaitu tes gula darah yang dilakukan setelah puasa selama kurang lebih 8 jam.
- Tes gula darah oral, anda perlu berpuasa semalaman sebelum melakukan tes ini, selanjutnya tes dilakukan 2 jam setelah makan pertama. Kadar gula yang tinggi setelah makan menunjukan anda memiliki diabetes.
- Tes glikohemoglobin atau HbA1C, yang dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai gula darah selama beberapa bulan terakhir. Tes ini biasanya akan dilakukan secara rutin beberapa kali dalam setahun setelah dinyatakan positif terdiagnosis diabetes.
Jika seseorang memiliki gejala diabetes yang jelas, seperti kadar gula darah yang sangat tinggi atau tanda-tanda komplikasi diabetes, diagnosis dapat ditegakkan tanpa perlu tes tambahan.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Dengan mendeteksi diabetes sedini mungkin, kamu dapat segera memulai langkah-langkah pengelolaan dan pencegahan yang diperlukan.
Kemudian selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan tubuhmu.