Adakah yang masih asing dengan perawatan perbaikan gigi yang satu ini?
Dental bridge, seperti namanya digunakan sebagai jembatan yang mengisi kekosongan dari gigi yang hilang. Jembatan ini ditopang oleh gigi alami atau gigi palsu.
Dental Bridge terdiri atas dua buah mahkota (cetakan sesuai dengan bentuk gigi) yang dipasang pada kawat besi dan diletakkan pada kedua gigi pada ujung-ujung kekosongan. Kedua gigi yang digunakan sebagai penopang Dental Bridge disebut sebagai “gigi perbatasan.”
Jembatan tersebut kemudian dipasang gigi palsu yang disebut sebagai pontics. Gigi palsu tersebut dapat terbuat dari porselen, emas, logam, atau campuran dari material-material tersebut.
Fungsi pemasangan dental bridge sendiri antara lain :
- Mengembalikan kemampuan gigi untuk menggigit dan mengunyah.
- Memperjelas ucapan saat berbicara.
- Mempertahankan bentuk wajah.
- Mencegah gigi yang masih tersisa copot atau bergeser posisi.
Pemasangan pontik melalui proses ini perlu diulang setiap 5-15 tahun sekali, tergantung pada jenis perawatannya.
Jenis-jenis Dental Bridge
Terdapat beberapa pilihan dental bridge, tergantung pada kebutuhannya :
1. Traditional
Traditonal bridge adalah jenis yang paling populer. Cara ini digunakan ketika terdapat ruang kosong di antara dua gigi akibat gigi copot. Melalui prosedur ini, pontik ditahan oleh mahkota gigi (crown) yang telah disemen pada masing-masing gigi penyangga.
2. Cantilever
Jenis bridge gigi ini hampir mirip dengan traditional bridge. Perbedaannya adalah pontik ditahan oleh mahkota gigi yang disemen hanya pada satu gigi penyangga. Hanya dibutuhkan gigi asli di sebelah celah gigi yang hilang.
3. Maryland
Prosedur ini juga mirip dengan traditional bridge karena menggunakan dua gigi penyangga, masing-masing satu di setiap sisi celah. Namun, traditional bridge menggunakan mahkota gigi pada gigi penyangga. Sementara jenis ini menggunakan kerangka logam atau porselen yang diikat ke bagian belakang gigi penyangga.
4. Implant-supported dental bridge
Seperti namanya, jenis ini menggunakan implant gigi sebagai ganti mahkota gigi atau kerangka. Satu implan akan dipasang di tulang rahang melalui prosedur operasi yang pertama, untuk setiap gigi yang hilang.
Fungsinya untuk menahan gigi agar tetap pada posisinya. Operasi kedua dilakukan untuk memasang jembatan gigi. Jika tidak memungkinkan, pontik dipasang di antara dua mahkota gigi yang telah dipasang implan. Jenis bridge gigi ini dianggap paling kuat dan stabil.
Dental Bridge – Prosedur Pemasangan
Pemasangan Dental Bridge pada umumnya memerlukan paling sedikit dua kunjungan ke dokter gigi. Setelah menyetujui pemasangan Dental Bridge, dokter gigi kemudian akan mempersiapkan gigi palsu dan lokasi pemasangan Dental Bridge. Persiapan ini mungkin memerlukan perubahan kontur atau bentuk dari gigi untuk memastikan adanya ruangan yang cukup untuk Dental Bridge.
Dokter gigi kemudian akan membuat cetakan gigi yang digunakan untuk membuat gigi pontic, jembatan, dan mahkota gigi. Prosedur ini akan memakan waktu yang beragam, tergantung dari laboratorium yang membuat gigi tersebut. Dalam mengatasi hal tersebut, Dental Bridge sementara akan dipasangkan.
Pada kunjungan kedua, Dental Bridge sementara akan digantikan dengan Dental Bridge permanen dan diatur untuk memastikan pemasangan yang sempurna. Kunjungan lanjutan mungkin dibutuhkan untuk memastikan Dental Bridge terpasang dengan kuat pada tempatnya.
Cara Merawat Bridge Gigi
Jembatan dapat kehilangan penyangga jika gigi atau tulang rahang di sekitarnya yang menahannya rusak karena penyakit gigi. Maka dari itu setelah prosedur pemasangan bridge gigi selesai, kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi tetap harus dijaga, jangan tinggalkan rutinitas berikut ini :
- Menggosok gigi minimal 2 kali sehari setelah makan, dan membersihkan gigi dengan benang gigi minimal 1 kali sehari. Menyikat dan membersihkan sela-sela gigi membantu menghilangkan plak, lapisan lengket yang mengandung bakteri. Selalu bersihkan sela-sela gigi dan kolong bridge. Ada banyak jenis dental floss, tanyakan lebih lanjut kepada dokter gigi anda mengenai jenis mana yang cocok dengan bridge Anda.
- Kunjungan ke dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan yang lebih profesional dan menyeluruh.
- Makan makanan yang seimbang untuk kesehatan gigi yang baik.
Bagaimana Bila Sakit Gigi Datang Kembali?
Tidak jarang meski telah melakukan perbaikan gigi seperti pemasangan dental bridge, tambal gigi, dan lainnya, rasa nyeri pada gigi masih kerap datang.
Terus menerus mengonsumsi obat pereda nyeri kimia juga bukanlah solusi. Terutama apabila anda memiliki penyakit tertentu. Mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri tersebut dapat merusak fungsi hati dan masalah serius lainnya.
Jangan khawatir, Gumafixa telah tersedia sebagai obat sakit gigi herbal satu-satunya yang telah terdaftar di BPOM! Beberapa kelebihan yang hanya ada pada Gumafixa antara lain :
- Aman digunakan semua usia, dari anak-anak, dewasa, hingga lansia
- Tidak menimbulkan efek samping
- Mengatasi sakit gigi dalam 1 menit
- Aman digunakan Ibu hamil dan Ibu menyusui
- Aroma yang soft
- Tidak menimbulkan rasa terbakar dan menyengat
- Telah terdaftar di BPOM
Pastikan untuk membeli Gumafixa di Fixaherba Official Store, karena hanya di Fixaherba anda bisa dapatkan berbagai promo menarik setiap bulannya, diskon ongkir hingga gratis ongkir ke seluruh wilayah nusantara!
Jangan lupa kunjungi sosial media kami di @fixaherba , untuk update promo yang sedang berlangsung! Catat tanggalnya! Jangan lewatkan Mega Sale 8.8 bulan depan, dan dapatkan :
- DISKON 10K
- GRATIS ONGKIR
Gigi sehat, makan pun nikmat !! 😉