1. Jenis Bakteri dan Virus di Sikat Gigi1. 1. Bakteri Streptococcus mutans 2. 2. Bakteri Staphylococcus aureus3. 3. Bakteri Klebsiella 4. 4. Bakteri Escherichia coli 5. 5. Virus Herpes Simpleks (HSV-1) 2. Masalah Kesehatan Akibat Kuman Gigi 1. 1. Sariawan2. 2. Bau mulut3. 3. Karies atau gigi berlubang4. 4. Radang gusi5. 5. Sinusitis6. 6. Gangguan jantung3. Perlindungan Nomor 1 Bagi Gigi
Menyikat gigi menjadi salah satu rutinitas yang harus dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan mulut. Meski menyehatkan, tapi aktivitas ini juga bisa mendatangkan penyakit apabila jarang mengganti sikat gigi.
Tahukah Fixas, ada berapa banyak bakteri yang hidup di sikat gigi yang kamu miliki? Penelitian menunjukan, satu sikat gigi bisa dihinggapi kurang lebih sebanyak 10 juta kuman dan bakteri. Itulah sebabnya, anjuran untuk rutin mengganti sikat gigi tidak boleh diabaikan!
Hal ini penting dilakukan karena benda ini bisa menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme. Lantas, kapan dan seberapa sering seseorang perlu mengganti sikat gigi? Lalu apa saja bakteri dan virus yang dapat menempel di sikat gigi?!
Jenis Bakteri dan Virus di Sikat Gigi
Menurut Journal of Family Medicine and Primary Care, penggunaan sikat gigi yang terlalu lama melebihi 3 bulan bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri dan jamur. Bakteri-bakteri tersebut bahkan dapat bertahan hidup pada bulu sikat, sehingga dapat menyebabkan penyakit lainnya.
Jenis bakteri dan jamur yang dapat menempel di sikat gigi, antara lain :
1. Bakteri Streptococcus mutans
Bakteri Streptococcus mutans merupakan flora normal yang menghuni rongga mulut. Mereka dapat menempel di plak gigi, lalu tersangkut di bulu sikat gigi.
Pada keadaan imun tubuh yang bagus, bakteri S. mutans tidak akan menimbulkan penyakit. Tapi pada kenyataannya, bakteri ini juga bisa berubah menjadi bakteri perusak gigi yang menyebabkan infeksi gigi. Selain itu juga dapat memicu infeksi pernapasan.
2. Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri ini terdapat di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar. Di kulit, S. aureus bisa menyebabkan bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi luka. Infeksi yang lebih berat juga bisa terjadi, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), radang payudara (mastitis), radang selaput otak (meningitis), dan lainnya.
3. Bakteri Klebsiella
Bakteri Klebsiella dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Ini adalah infeksi yang ditularkan di lingkungan fasilitas kesehatan, misalnya rumah sakit. Jenis infeksi nosokomial yang paling sering terjadi, antara lain infeksi saluran kemih, pneumonia, dan infeksi luka operasi.
4. Bakteri Escherichia coli
Bakteri ini dapat ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Penelitian yang dimuat di Indian Journal of Dental Research menyebut, sikat gigi yang diletakkan di kamar mandi tanpa kloset memiliki bakteri S. mutans, S. aureus, Pseudomonas, Lactobacillus, dan Candida.
Sementara itu, sikat gigi yang diletakkan di kamar mandi dengan kloset bisa mengandung bakteri E. coli. Bakteri E. coli bisa sebabkan diare, infeksi saluran kemih, dan gangguan pernapasan. Jadi sebaiknya letakkan sikat gigi menjauh dari kloset, karena percikan air saat membilas WC bisa menyembur mengenai sikat gigi. Akibatnya, bakteri E. coli dapat menempel di sikat gigi.
5. Virus Herpes Simpleks (HSV-1)
Virus ini adalah penyebab utama terjadinya penyakit herpes di mulut, sariawan, serta infeksi di sekitar pinggiran mulut dan wajah.
Masalah Kesehatan Akibat Kuman Gigi
Tidak hanya sikat gigi yang kotor, saat keseimbangan mikroorganisme di dalam mulut terganggu, jumlah kuman gigi yang jahat akan semakin bertambah banyak. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya sejumlah gangguan kesehatan, antara lain :
1. Sariawan
Penyebab pasti sariawan sebetulnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini berkaitan erat dengan proses peradangan dan ketidakseimbangan jumlah bakteri baik dan jahat di dalam mulut. Selain itu, sariawan juga bisa terjadi karena pertumbuhan jamur Candida albicans.
2. Bau mulut
Bau mulut yang tidak sedap atau halitosis disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Bakteri ini bisa tumbuh pada sisa-sisa makanan, plak gigi, ataupun saat terjadi penyakit gusi.
3. Karies atau gigi berlubang
Karies atau gigi berlubang bisa disebabkan oleh kuman gigi, yaitu bakteri penghasil zat asam yang dapat merusak gigi. Jika tidak diobati, lama kelamaan karies dapat menimbulkan infeksi berat hingga timbul keluhan sakit gigi.
4. Radang gusi
Radang gusi terjadi ketika bakteri jahat menginfeksi gusi melalui penumpukan plak. Kondisi ini bisa menyebabkan gusi bengkak dan berdarah saat menyikat gigi. Radang gusi yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan periodontitis, yakni infeksi berat pada gusi di mana bakteri menumpuk pada gigi dan gusi.
5. Sinusitis
Infeksi gigi bagian atas yang tidak diobati lama-kelamaan dapat menyebabkan sinusitis. Hal ini karena rongga sinus letaknya berdekatan dengan gigi bagian atas, sehingga kuman gigi yang tumbuh dan berkembang biak dengan subur di gigi dapat berpindah ke rongga sinus.
6. Gangguan jantung
Bakteri tertentu di dalam mulut dapat masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebar ke organ lain dan menimbulkan peradangan. Menurut sebuah penelitian, penyebaran kuman gigi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan katup jantung, endocarditis dan penyakit jantung.
Mengingat banyaknya dampak kuman gigi yang bisa mengganggu kesehatan, maka kita perlu merawat gigi dan mulut dengan benar.
Perlindungan Nomor 1 Bagi Gigi
Mencegah gigi berlubang dan berbagai masalah Kesehatan lainnya bukanlah hal yang sulit bila tekun menjaga kebersihan gigi kita. Selain menyediakan produk perawatan gigi di rumah dan rutin menggantinya, seperti sikat gigi, pasta gigi, dan obat kumur, Fixas juga perlu menyediakan pertolongan pertama di rumah.
Terutama di tengah kesibukan yang padat, pertolongan pertama juga dapat membantu Fixas serta keluarga saat sakit gigi datang tanpa terkendali, dan mencegah masalah gigi lainnya.
Sebagai satu-satunya obat sakit gigi herbal, Gumafixa telah dipercaya sebagai pilihan nomor 1 seluruh keluarga di Indonesia!
Terbuat dari minyak atsiri yang berasal dari daun cengkeh berkualitas tinggi, dan peppermint, Gumafixa menjadi satu-satunya obat sakit gigi yang aman bagi tubuh. Jangan sampai dengan mengobati sakit gigi, Fixas mendapat masalah kesehatan lainnya karena terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia!
Selain terbuat dari bahan alami, beberapa kelebihan Gumafixa ialah :
- Aman dipakai anak-anak, orang dewasa, hingga lansia
- Aman bagi Ibu hamil dan Ibu menyusui
- Tanpa efek samping
- Tidak menyengat di mulut
- Cepat bekerja atasi sakit gigi dalam 1 menit!
- Telah terdaftar di BPOM
Fixas juga bisa mendapatkan penawaran menarik dari Fixaherba official store setiap pertengahan bulan pada tanggal 15-16! Ikuti terus page official @fixaherba dan dapatkan :
- DISKON up to 50%
- GRATIS ONGKIR
Fixas bisa mendapatkan Gumafixa hanya di Fixaherba Official Store, langsung dari website dan juga marketplace kami!
Mulailah pola hidup sehat dengan beralih ke herbal!