Beberapa orang masih mengandalkan obat-obatan kimia untuk meredakan sakit gigi. Obat kimia memang lebih cepat meredakan nyeri daripada beberapa bahan-bahan herbal di sekitar kita, seperti larutan air garam, dan lainnya.
Akan tetapi, tahukah Fixas bahaya dari mengonsumsi obat kimia yang terlalu berlebihan?
Terutama bila kondisi orang tersebut memiliki penyakit lain atau sedang mengonsumsi obat tertentu. Penggunaan obat kimia untuk sakit gigi juga tidak boleh sembarang digunakan tanpa saran dari dokter, karena obat pereda nyeri atau biasa disebut juga analgetic memiliki keunggulan dan efek samping masing-masing.
Berikut akan kita bahas 3 macam obat pereda nyeri kimia dan bagaimana dampak buruknya bagi kesehatan.
1. IBUPROFEN
Ibuprofen dikenal sebagai obat analgesik atau penghilang rasa sakit yang masuk dalam golongan NSAID (obat anti-inflamasi non-steroid). Obat ini berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit ringan hingga sedang, seperti sakit gigi.
Perlu diketahui apa saja effek samping ibuprofen pada tubuh dan kesehatan kita. Obat golongan NSAID diketahui memiliki risiko meningkatkan serangan jantung. Sebuah studi di Denmark meneliti hal tersebut selama 10 tahun antara 2001-2010 dengan melibatkan 30 ribu pasien.
Data kemudian dikumpulkan, termasuk untuk semua resep yang ditebus untuk obat Non Steroud Anati-Inflammatory (NSAID) dari apotek Denmark sejak 1995.
Studi menunjukkan, dari 28.947 pasien, ada lebih dari 3.300 yang mengonsumsi golongan NSAID hingga 30 hari. Salah satu NSAID yang paling sering digunakan adalah ibuprofen, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga 31 persen.
Diperkirakan, NSAID dapat menyebabkan penyempitan arteri yang mengontrol aliran darah ke jantung, pembekuan darah dan peningkatan tekanan darah.
Efek Samping Ibuprofen Yang Sering Terjadi
Beberapa efek samping dari Ibuprofen yang bersifat ringan dan sering terjadi meliputi :
- Sakit dan nyeri pada perut
- Heartburn atau sensasi panas di bagian dada akibat ada gangguan pada bagian pencernaan
- Pusing dan mual / muntah
- Urine menjadi keruh
- Jarang kencing
- Diare
- Perut terasa sesak
- Kulit gatal
- Napas susah
- Asam lambung naik
- Kulit pucat
- Ruam-ruam pada kulit
- Pernapasan saat istirahat terganggu
- Berat badan meningkat
- Kelelahan
2. ASAM MEFENAMAT
Asam mefenamat juga merupakan obat pereda nyeri. Asam mefenamat (mefenamic acid) tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan cairan suspensi. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang berperan dalam pembentukan prostaglandin.
Prostaglandin akan memicu munculnya gejala dan tanda radang saat tubuh mengalami cedera atau luka. Jika produksi prostaglandin dihambat, gejala radang, seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak dapat mereda.
Efek Samping Dari Asam Mefenamat
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi asam mefenamat adalah :
- Perut Kembung & Maag
- Mual dan muntah
- Diare atau malah sembelit
- Pusing
- Nyeri ulu hati
- Gangguan pencernaan
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Mengantuk dan kelelahan
3. PARACETAMOL
Paracetamol juga merupakan obat pereda nyeri dan penurun demam, termasuk sakit gigi. Paracetamol atau acetaminophen tersedia dalam bentuk tablet, sirop, tetes, suppositoria, dan infus.
Walaupun mekanisme kerjanya belum diketahui secara pasti, paracetamol diketahui bekerja pada pusat pengaturan suhu yang ada di otak untuk menurunkan suhu tubuh saat seseorang sedang mengalami demam.
Selain itu, obat ini juga bisa menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga bisa meredakan nyeri.
Efek Samping dan Bahaya Paracetamol (Acetaminophen)
Tanpa kita sadari, mengobati nyeri ringan menggunakan parasetamol bisa berakibat pada risiko yang lebih besar mengembangkan asma, ginjal, jantung, dan meningkatkan risiko kerusakan hati.
Jika dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan, paracetamol umumnya jarang menimbulkan efek samping. Namun, jika digunakan secara berlebihan dapat muncul beberapa efek samping berikut :
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Sulit tidur
- Perut bagian atas terasa sakit
- Penurunan jumlah urine, dan urine berwarna gelap
- Lelah yang tidak biasa
- Demam dengan atau tanpa menggigil tiba-tiba.
- Memar
- Gatal-gatal
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit tenggorokan
Meskipun efek samping paracetamol di atas terbilang ringan, tetap saja tidak boleh menyepelekannya. Hubungi dokter segera jika efek samping masih terasa hinggga beberapa hari ke depan, sebab ini artinya diperlukan perhatian medis.
ALTERNATIF HERBAL SOLUSI UTAMA
Lalu apa solusinya bila sakit gigi tak tertahankan tiba-tiba menyerang?? Tentu kita tetap tetap butuh pertolongan pertama bukan?!
Selain menggunakan cara tradisional seperti berkumur dengan air garam, sekarang ada cara yang lebih efektif dan aman. Dengan obat sakit gigi herbal - Gumafixa, yang mengandung bahan pereda nyeri alami, sakit gigi dapat segera di atasi tanpa efek samping.
gumafixa
Gumafixa
Gumafixa terbuat dari dua bahan alami yaitu :
- Oleum Syzygium Aromaticum Folium / Minyak Atsiri dari Daun Cengkeh, dan
- Oleum Peppermint Folium / Peppermint
Gumafixa yang aman dipakai siapa saja juga memiliki beberapa keunggulan seperti :
- Dapat digunakan dengan aman untuk ibu hamil dan ibu menyusui
- Aman digunakan semua usia, dari anak-anak, dewasa, hingga lansia
- Tanpa efek samping
- Cepat meredakan rasa sakit kurang dari 1 menit
- Tidak menimbulkan sensasi menyengat di mulut
- Merupakan obat tetes yang cocok digunakan untuk orang yang susah minum obat oral
- Telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Tidak hanya menjaga kesehatan gigi, Fixas juga harus memperhatikan kondisi tubuh. Solusi herbal membuat sakit gigi teratasi dan tubuh pun tetap sehat!
