Para orang tua pasti pernah mengalami kesulitan ketika mengajak anak-anak pergi ke dokter gigi. Tidak jarang orang tua harus berusaha extra untuk membujuk si kecil agar mau diperiksa giginya.
Bila anak-anak tetap mogok untuk ke dokter gigi, jangan berhenti membujuk ya, Parents! Karena membawa anak untuk pemeriksaan gigi penting guna menjaga kesehatan gigi mereka dan mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Dalam sudut pandang anak-anak, kunjungan ke dokter gigi dapat menjadi acara yang menyeramkan, mereka akan membayangkan berbaring di kursi pemeriksaan dengan peralatan asing di sekelilingnya, dan seseorang yang akan memasukkan benda metal dingin ke mulutnya untuk diperiksa.
Sementara gigi anak akan tanggal dan tumbuh seiring pertumbuhan mereka, anak akan butuh beberapa kali kunjungan ke dokter gigi saat kecil.
Simak beberapa tips berikut ini untuk menyiasati anak agar mau berkunjung ke dokter gigi dan membuat si kecil lebih nyaman!
1. Mulai Dari Dini
Semakin awal membawa anak untuk pemeriksaan gigi akan lebih baik. Menurut Rhea Haugseth, D.M.D., President American Academy of Pediatric Dentistry – “Hal ini akan memberi anak ‘perawatan gigi di rumah’, di mana semua kebutuhan - kunjungan pencegahan berkala maupun darurat, akan ditangani.” Baiknya pemeriksaan gigi dilakukan ketika gigi pertama si kecil mulai tumbuh.
2. Buatlah Simpel
Saat persiapan kunjungan pertama, cobalah agar tidak menjelaskan secara detail bagaimana cara kerja pemeriksaan gigi. Melakukannya hanya akan menimbulkan berbagai pertanyaan dari si kecil, dan mereka akan tahu informasi seperti tambal gigi yang mungkin akan mereka alami, dan menimbulkan kecemasan si kecil.
Bersikaplah positif di depan si kecil saat membicarakan kunjungan ini, tapi jangan berikan mereka harapan palsu. “Hindari mengatakan tidak akan terjadi apa pun, karena jika anak ternyata harus menjalani perawatan, dia mungkin akan kehilangan kepercayaan pada Parents dan dokter gigi.” Ujar Joel H. Berg, D.D.S., M.S., Direktur Kedokteran Gigi di Rumah Sakit Anak Seattle.
3. Perhatikan Kalimat Ajakan Orang Tua
“Jangan gunakan kata ‘S & P’ (suntik, sakit, perih) pada anak. Biarkan perawat yang akan menjelaskan dengan bahasa mereka kepada anak-anak untuk membantunya mengatasi kegelisahan,” saran dari Dr. Berg.
Daripada berkata bahwa dokter mencari kutu gula agar dokter dapat membersihkan gigi mereka. “Saya lebih suka jika orang tua mengatakan pada anak bahwa dokter ingin mengecek senyum mereka dan menghitung giginya, hanya itu,” kata Michael J. Hanna, D.M.D., Dokter Gigi Anak di McKee Rocks, Pennsylvania, dan juru bicara nasional American Academy of Pediatric Dentistry.
Gunakan kata positif seperti “bersih, kuat, dan gigi yang sehat” untuk membuat kunjungan anak menyenangkan alih-alih menakutkan.
4. Bermain Dokter Gigi
Sebelum janji pertama dengan dokter gigi, cobalah bermain dengan anak Anda menjadi dokter gigi dan pasien, Dr. Berg berkata, yang Anda butuhkan hanyalah sikat gigi. Hitung gigi anak Anda dengan memulai dari angka 1 atau huruf A. Hindari membuat suara seperti pengeboran atau instrument lainnya.
Orang tua juga bisa memegang kaca dan perlihatkan pada anak bagaimana dokter gigi akan melihat giginya. Lalu biarkan anak bermain sebagai dokter dengan boneka sebagai pasien.
Kuncinya adalah membuatnya terbiasa agar ia semakin nyaman ketika waktu periksa gigi tiba. Memberinya buku bergambar juga dapat mempermudahkan anak untuk memahaminya.
5. Jangan Menyamakannya Dengan Orang Tua
Beberapa orang tua membawa anak-anak saat pemeriksaan giginya sendiri, para ahli mengatakan hal itu adalah kesalahan. Orang tua sendiri kemungkinan secara tidak sadar merasa tak enak saat kunjungan dokter gigi, dan anak juga akan ikut merasakannya.
Bercerita tentang ekstraksi, saluran akar, atau pengalaman negative lainnya akan membuat si kecil semakin cemas. Selain itu tempat pemeriksaan orang dewasa akan memberi kesan yang salah, karena kebanyakan dokter gigi anak akan membuat kantor mereka lebih ramah anak-anak, seperti menaruh gambar lucu di dinding dan memutar acara anak di TV yang dapat ditonton.
6. Persiapan Jika Anak Rewel
“Sangat normal sesuai usianya saat anak kecil menangis, merengek, merajuk, dan tidak ingin diperiksa oleh orang asing,” Dr. Haugseth menuturkan. “Tetaplah tenang dan ingat bahwa dokter gigi serta perawat sudah terbiasa menghadapi anak-anak dan memahaminya saat tantrum.”
Biarkan tenaga professional memandu Parents, mereka mungkin akan meminta Anda menjaga jarak atau menggandeng tangan si kecil, yang akan membuatnya nyaman dan menghindarinya meraih peralatan pemeriksaan.
7. Hindari Menyuap Anak
Para ahli tidak merekomendasikan menjanjikan anak-anak hadiah jika mereka bersikap baik saat pergi ke dokter gigi, hal itu justru akan meningkatkan ketakutan mereka. Berkata, “Jika kamu tidak rewel dan menangis, Mama akan membelikan lollipop,” dapat membuat si kecil berpikir, “Memang apa yang menakutkan dari dokter gigi hingga aku mungkin akan menangis??”
Menjanjikan camilan manis juga memberi pesan yang salah setelah dokter menekankan kebersihan gigi, bahwa memiliki gigi yang sehat adalah dengan menghindari makanan manis yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
Sebaiknya setelah pemeriksaan selesai, pujilah anak karena keberanian dan perilaku baiknya. Sesekali Parents dapat memberinya kejutan berupa stiker atau mainan kecil.
8. Tekankan Pentingnya Kebersihan Mulut
Ajari si kecil bahwa pemeriksaan gigi adalah kebutuhan, bukan pilihan, dan bahwa dokter akan merawat gigi mereka agar cukup kuat untuk mengunyah makanan.
Anda mungkin juga dapat menjelaskan bahwa dokter gigi membantu menjaga gigi agar tidak berlubang dan memastikan pasiennya akan memiliki senyum yang indah.
Seperti yang Dr. Haugseth jelaskan, “Tindakan yang tidak masuk akal dari orang tua akan membuat anak berpikir apa yang seharusnya diharapkan dari Kesehatan mulut yang baik.”
Selamat mencoba tips-tips di atas Parents!