28 Oktober 2022 2:36 pm

6 Warga Semarang Meninggal karena Leptospirosis – Kenali Penyebab Penyakit Ini!

6 Warga Semarang Meninggal karena Leptospirosis – Kenali Penyebab Penyakit Ini!
Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat ada 22 kasus leptospirosis yang dilaporkan, sementara enam warga Semarang meninggal dunia akibat leptospirosis.

Apa itu Leptospirosis?


Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Leptospirosis menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira. Seseorang dapat terserang leptospirosis, jika terkena urine hewan tersebut, atau kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi.

-

Belum lama, Semarang dilanda curah hujan besar bahkan hingga banjir. Leptospirosis memang sering dikaitkan dengan kejadian banjir yang dikenal dapat membawa berbagai penyakit. Terjadinya leptospirosis erat kaitannya dengan faktor risiko infeksi.

Pada 2019, tercatat 920 kasus leptospirosis di Indonesia dengan 122 kematian akibat penyakit tersebut, mengutip dari laman resmi WHO.

Dalam kebanyakan kasus, leptospirosis tidak bisa dianggap remeh. Biasanya, penyakit ini jarang berlangsung lebih dari seminggu. Bisa pula penyakit ini sembuh tapi kambuh lagi.

Penyebab Leptospirosis


Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang dibawa oleh hewan. Leptospira dapat hidup selama beberapa tahun di ginjal hewan tersebut tanpa menimbulkan gejala.

Beberapa hewan yang dapat menjadi sarana penyebaran bakteri Leptospira adalah :
  • Anjing
  • Babi
  • Kuda
  • Sapi
  • Tikus

Selama berada di dalam ginjal hewan, bakteri Leptospira sewaktu-waktu dapat keluar bersama urine sehingga mengontaminasi air dan tanah. Di air dan tanah tersebut, bakteri Leptospira dapat bertahan dalam hitungan bulan atau tahun. Penularannya pada manusia dapat terjadi akibat :
  • Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri Leptospira
  • Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri penyebab leptospirosis

Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan. Leptospirosis juga bisa menular antarmanusia melalui ASI atau hubungan seksual, tetapi kasus ini sangat jarang terjadi.

Faktor Risiko Leptospirosis


Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena leptospirosis, antara lain :
  • Orang yang bekerja di luar ruangan atau dengan binatang, seperti petani, dokter hewan, dll
  • Orang yang berkemah
  • Tentara
  • Pekerja tambang
  • Tinggal di daerah rawan banjir

Gejala Leptospirosis


Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini muncul dalam 2 hari sampai 4 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira. Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap pasien dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain :
  • Demam tinggi dan menggigil
  • Sakit kepala
  • Mual, muntah, dan tidak nafsu makan
  • Diare
  • Mata merah
  • Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah
  • Sakit perut
  • Bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan

Keluhan di atas biasanya pulih dalam waktu 1 minggu. Namun, pada sebagian kasus, penderita dapat mengalami penyakit leptospirosis tahap kedua, yang disebut dengan penyakit Weil. Penyakit ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Pengobatan Leptospirosis

Infeksi leptospirosis pada umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Pada kondisi yang ringan, infeksi leptospirosis bisa sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pengobatan umumnya ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Berikut ini adalah beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita leptospirosis :

Pemberian obat-obatan


Jika gejala sudah timbul, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan untuk mengatasi infeksi bakteri. Beberapa obat yang akan diberikan adalah :
  • Obat antibiotik, seperti penisilin, amoxicillin, ampicillin, doxycycline, atau azithromycin
  • Obat penurun demam dan pereda nyeri, seperti paracetamol / ibuprofen

Perawatan di rumah sakit


Perawatan di rumah sakit dilakukan bila infeksi telah berkembang makin parah dan menyerang organ (penyakit Weil). Pada kondisi ini, antibiotik akan diberikan melalui infus. Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa penanganan tambahan berikut :
  • Infus cairan, untuk mencegah dehidrasi pada penderita yang tidak bisa minum banyak air
  • Pemberian vitamin K, untuk mencegah perdarahan
  • Pemasangan ventilator, jika pasien mengalami gagal napas
  • Pemantauan terhadap kerja jantung
  • Transfusi darah, jika terjadi perdarahan berat
  • Hemodialisis atau cuci darah, untuk membantu fungsi ginjal

Kemungkinan sembuh dari penyakit Weil tergantung pada organ yang terserang infeksi dan tingkat keparahannya. Pada pasien leptospirosis yang parah, kematian bisa terjadi karena perdarahan atau akibat komplikasi pada paru-paru atau ginjal.

Pencegahan Leptospirosis


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penyebaran infeksi leptospirosis, yaitu :
  • Mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata saat Anda bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri Leptospira
  • Menutup luka dengan plester tahan air, terutama sebelum kontak dengan air di alam bebas
  • Menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, seperti berenang atau berendam
  • Mengonsumsi air minum yang sudah terjamin kebersihannya
  • Mencuci tangan setiap sebelum makan dan setelah melakukan kontak dengan hewan
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan lingkungan rumah bebas dari tikus
  • Melakukan vaksinasi hewan peliharaan atau ternak
Kontak Kami
081392630833
081228237993
official@fixaherba.id
Bumi Arca Indah Blok 14 nomor 7b Arcawinangun Purwokerto Timur Banyumas
Social Media
Our Payment Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Our Shipping Partner
-
-
-
-
-
-
-
-
-
©- 2022 Fixaherba. All rights reserved.