Anak Sakit Gigi? AWAS !!! Jangan ASAL Kasih OBAT!!
Ini Cara Perawatan Khusus Untuk Giginya Dan Solusi Paling AMAN!
Anak-anak cenderung menyukai makanan dan minuman manis, seperti permen, jus, dan susu.
Di usianya yang masih kecil, mereka pun belum dapat menjaga kebersihan giginya tanpa bantuan Ayah dan Bunda.
Sehingga di usia mereka sangat rentan mengalami gigi berlubang.
Biasanya para Bunda mudah was-was saat anak mengeluh giginya sakit, hingga rewel, sampai tidak mau makan.
Apalagi beberapa anak juga mengalami fase tantrum, ya Bun.
Lalu, bagaimana cara merawat dan menjaga gigi anak agar terhindar dari gigi berlubang, dan mencari solusi yang tepat sesuai usianya??
Penyebab Umum Sakit Gigi Pada Anak
1. Kurangnya perawatan gigi dan mulut
Jika anak jarang menyikat gigi, suka permen karet, camilan manis, dan kurang minum air putih, gigi akan mudah rusak, hingga menyebabkan nyeri, pembengkakan gusi, sampai menjadi gigi berlubang.
2. Gigi anak sensitif
Menggigit benda keras atau kesalahan dalam menyikat gigi bisa membuat gigi anak sensitif.
Gejalanya berupa nyeri saat makan dan minum yang panas atau dingin.
3. Pertumbuhan gigi
Gigi susu anak biasanya muncul pada usia 6 bulan hingga memiliki total 20 gigi. Antara usia 4-12 tahun, gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen, mungkin menyebabkan sakit gigi sementara.
4. Infeksi gigi dan gusi
Infeksi gigi yang meradang juga bisa menyebabkan rasa sakit pada anak, jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menimbulkan penumpukan nanah pada gigi dan gusi.
Perawatan Gigi Pada Anak Sesuai Usianya
Perlu Bunda ketahui bahwa perawatan gigi untuk anak sudah dimulai sejak ia masih bayi, tentunya dengan bantuan Bunda.
1. Bayi
- Bersihkan gusi bayi Anda sebelum gigi pertamanya tumbuh. Usap gusi si kecil dengan kasa basah, atau alat pembersih lidah bayi berbahan silikon, setelah menyusui.
- Mulailah menyikat giginya setelah gigi pertama muncul. Basahi sikat gigi bayi dan gosok perlahan ke depan dan ke belakang pada permukaan gigi dan sepanjang garis gusi.
2. Balita
- Menggosok gigi anak pada usia balita setidaknya selama 30 detik, setelah sarapan dan sebelum tidur. Sandarkan kepalanya di pangkuan Bunda dan letakkan sikat pada sudut 45 derajat ke gigi.
- Mulailah gunakan sedikit pasta gigi berfluoride saat si kecil berusia 2 atau 3 tahun.
3. Usia Prasekolah
- Ajaklah anak untuk menggosok gigi bersama Bunda atau Ayah di saat bersamaan, untuk membentuk kebiasaan positif sejak dini.
- Biarkan anak memilih sikat gigi dengan bentuk yang mereka sukai, agar mereka lebih bersemangat menggosok gigi. Bunda juga dapat memberi saran, seperti sikat gigi elektrik yang mudah digunakan.
4. Anak Usia Sekolah
- Anak sudah dapat mulai menggosok gigi sendiri pada usia sekitar 7 tahun. Ajarkan bahwa sekarang ia harus menyikat selama dua menit, dan dua kali sehari.
- Lihatlah ke dalam mulutnya setelah ia selesai menggosok gigi, apakah masih ada makanan atau plak di sekitar sela giginya untuk mengecek apakah dia sudah mengerti caranya.
Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Anak di Rumah
Kebanyakan sakit gigi pada anak sebaiknya ditangani oleh dokter gigi anak, terutama jika kondisinya memburuk.
Namun, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada si kecil.
1. Berkumur Air Garam
Untuk sakit gigi yang ringan, buatlah campuran air hangat dengan satu sendok teh garam dapur.
Biarkan anak Anda berkumur-kumur dengan air tersebut selama beberapa detik sebelum meludahkannya.
Garam dapat membantu mengurangi peradangan dan juga berfungsi sebagai disinfektan, serta membersihkan gigi dari sisa makanan yang tertinggal di sela gigi.
2. Kompres Dingin
Bunda juga bisa mencoba menggunakan kompres dingin.
Pakailah kompres dingin atau es yang dibungkus dengan handuk, lalu tempelkan pada bagian luar pipi yang sakit.
Cara ini dapat mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa sakit.
Terapkan kompres selama maksimal 20 menit setiap beberapa jam.
Hindari meletakkan es secara langsung pada kulit.
"Apakah Bunda sudah mencoba berbagai cara di atas, bahkan sudah membatasi anak mengurangi camilan manis, namun si kecil kerap mengalami sakit gigi??"
Umumnya Bunda pasti segera memberikan pereda nyeri untuk anak, agar dapat mengurangi rasa nyeri.
Namun, perlu diketahui bahwa pereda nyeri tidak dapat menyembuhkan sumber penyebab sakit gigi.
Di usia yang masih sangat muda, anak-anak juga tidak dianjurkan terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia, terutama bila dosis yang diberikan tidak sesuai.
Karena hal ini dapat memberikan efek buruk dalam jangka panjang.
Solusi Alami Tanpa Efek Samping Untuk Anak
Saat memikirkan si kecil, Bunda tentu akan lebih selektif dalam memilih obat dan penanganan.
Bahkan tidak semua obat-obatan herbal aman dikonsumsi.
Jangan lupa untuk memastikan apakah produk tersebut telah terdaftar resmi dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Namun kini Bunda tidak perlu bingung, karena telah hadir Gumafixa - sebagai satu-satunya Obat Sakit Gigi Herbal yang terdaftar di BPOM & Mendapat sertifikasi halal dari MUI.
Gumafixa terbuat dari 100% bahan herbal tanpa campuran bahan kimia obat.
Inilah yang menjadikan gumafixa aman digunakan oleh anak-anak di atas usia 2 tahun, karena tidak memiliki efek samping setelah penggunaannya.
Kandungan Oleum Syzigium Aromatiticum Folium atau biasa di sebut minyak atsiri yang berasal dari daun cengkeh berkualitas tinggi (Daun cengkeh yg murni kering matahari, tanpa terbasahi hujan, dan masih berbau harum).
Sudah dipercaya turun-temurun dapat digunakan untuk meredakan sakit gigi.
Jika Anda ingin mencoba Gumafixa untuk mengatasi sakit gigi yang sedang anak Anda derita, silahkan hubungi kami untuk konsultasi secara gratis, dan mendapatkan informasi lebih lanjut.
Jika Anda ingin langsung mendapatkan Gumafixa, beli sekarang di sini! 👇
Itulah beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi si kecil kesayangan Bunda. Share informasi ini kepada pasangan, teman, maupun kerabat Anda, agar para orang tua lebih memperhatikan kesehatan gigi anak-anak.
Untuk Mendapatkan Promo Menarik khusus pembelian obat sakit gigi Gumafixa silahkan isi Formulir Berikut :
Nama :
Email :
No. WhatsApp :
Sumber Referensi :
https://acpediatricdentistry.com/kid-toothache-pain-relief/
https://kidshealth.org/en/parents/start-brushing-teeth.html