Pentingnya Kesehatan Gigi untuk Kesehatan Tubuh

-

Tahukah kamu bahwa kesehatan gigi dan mulut berhubungan erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan? Gak cuma soal gigi berlubang atau bau mulut, masalah gigi yang diabaikan bisa memicu berbagai penyakit serius di tubuh kita. Kesehatan mulut yang buruk dapat berdampak langsung pada jantung, paru-paru, bahkan otak! Yuk, kita bahas lebih detail bagaimana kesehatan gigi memengaruhi tubuh:

-

Salah satu risiko paling mengejutkan dari masalah gigi adalah kaitannya dengan penyakit jantung. Ketika kamu mengalami infeksi atau peradangan pada gusi, bakteri dari mulut bisa masuk ke aliran darah. Bakteri ini bisa menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, memicu aterosklerosis (pengerasan arteri), dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke. Jadi, penyakit gusi bukan cuma masalah lokal, tapi bisa merembet ke jantung!

Orang yang menderita diabetes punya risiko lebih tinggi terkena penyakit gusi. Gusi yang terinfeksi membuat gula darah lebih sulit dikontrol, memperburuk kondisi diabetes. Sebaliknya, kadar gula darah yang tinggi juga mempermudah bakteri berkembang di mulut, menciptakan lingkaran setan antara kesehatan mulut dan diabetes . Jadi, menjaga kesehatan gigi sangat penting bagi penderita diabetes untuk mencegah komplikasi.

3. Komplikasi Kehamilan

-

Kesehatan mulut yang gak terjaga selama hamil ternyata bisa berpengaruh langsung ke janin, lho! Ibu hamil dengan masalah gusi punya risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Infeksi gusi ini bisa memicu peradangan di tubuh yang akhirnya memengaruhi perkembangan si kecil. Jadi, penting banget buat menjaga kesehatan gusi selama kehamilan!


Bakteri dari infeksi gusi, terutama yang berhubungan dengan penyakit periodontal, bisa mempengaruhi perkembangan janin karena bakteri tersebut dapat masuk ke dalam aliran darah ibu. Begitu bakteri atau racun yang dihasilkannya masuk ke sirkulasi darah, mereka dapat mencapai rahim dan memicu respons peradangan. Peradangan ini dapat merangsang produksi prostaglandin dan sitokin, yaitu zat yang berperan dalam proses persalinan.


Ketika kadar prostaglandin dan sitokin meningkat terlalu dini, bisa menyebabkan kontraksi rahim yang prematur, yang pada akhirnya memicu kelahiran prematur atau menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, kondisi peradangan kronis yang dipicu oleh infeksi gusi juga bisa memengaruhi aliran nutrisi yang diterima janin, sehingga mempengaruhi pertumbuhannya. Secara umum, kesehatan gigi yang buruk selama kehamilan meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin, sehingga sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut selama periode ini.

4. Radang Sendi (Arthritis)

Kesehatan mulut yang gak terjaga selama hamil ternyata bisa berpengaruh langsung ke janin, lho! Ibu hamil dengan masalah gusi punya risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Infeksi gusi ini bisa memicu peradangan di tubuh yang akhirnya memengaruhi perkembangan si kecil. Jadi, penting banget buat menjaga kesehatan gusi selama kehamilan!


Bakteri dari infeksi gusi, terutama yang berhubungan dengan penyakit periodontal, bisa mempengaruhi perkembangan janin karena bakteri tersebut dapat masuk ke dalam aliran darah ibu. Begitu bakteri atau racun yang dihasilkannya masuk ke sirkulasi darah, mereka dapat mencapai rahim dan memicu respons peradangan. Peradangan ini dapat merangsang produksi prostaglandin dan sitokin, yaitu zat yang berperan dalam proses persalinan.


Ketika kadar prostaglandin dan sitokin meningkat terlalu dini, bisa menyebabkan kontraksi rahim yang prematur, yang pada akhirnya memicu kelahiran prematur atau menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, kondisi peradangan kronis yang dipicu oleh infeksi gusi juga bisa memengaruhi aliran nutrisi yang diterima janin, sehingga mempengaruhi pertumbuhannya. Secara umum, kesehatan gigi yang buruk selama kehamilan meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin, sehingga sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut selama periode ini.

5. Risiko Alzheimer

Penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan penyakit Alzheimer. Bakteri yang menyebabkan peradangan di gusi bisa mencapai otak melalui aliran darah atau saraf kranial, memicu peradangan pada otak yang dapat berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif, termasuk Alzheimer .

6. Masalah Pencernaan

Masalah gigi dan gusi juga bisa berdampak pada sistem pencernaan. Jika kamu tidak bisa mengunyah dengan baik karena masalah gigi, proses pencernaan makanan jadi terganggu. Selain itu, bakteri dari mulut bisa masuk ke sistem pencernaan dan menyebabkan masalah seperti infeksi lambung atau radang usus . .

Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Dengan memahami betapa pentingnya kesehatan gigi bagi tubuh, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kebersihan gigi dan mencegah masalah kesehatan lainnya:


1. Sikat Gigi dengan Teratur Sikat gigi minimal dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur. Pastikan menggunakan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi berfluorida untuk membersihkan sisa makanan dan plak dari gigi.


2. Gunakan Benang Gigi (Flossing) Menyikat gigi saja tidak cukup. Flossing membantu membersihkan sisa makanan dan plak di antara gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Lakukan flossing setidaknya sekali sehari.


3. Berkumur dengan Obat Kumur Obat kumur antiseptik bisa membantu membunuh bakteri di mulut, termasuk bakteri yang bersembunyi di celah-celah gigi dan gusi. Ini bisa membantu mencegah masalah gusi dan bau mulut.


4. Rutin Periksa ke Dokter Gigi Periksa gigi ke dokter setidaknya 6 bulan sekali untuk pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh. Dokter bisa mengidentifikasi masalah gigi dan gusi lebih awal sebelum berkembang menjadi masalah serius.


5. Gunakan Produk Herbal seperti Gumafixa Selain menjaga kebersihan mulut, kamu bisa menggunakan produk herbal seperti Gumafixa untuk melindungi kesehatan gusi. Gumafixa mengandung minyak cengkeh, yang terkenal punya sifat antiseptik dan anti-inflamasi. Minyak cengkeh dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi, membunuh bakteri penyebab infeksi, dan meredakan rasa sakit.

Kenapa pake Gumafixa?

-

Ada beberapa alasan kenapa harus pilih obat herbal seperti Gumafixa dibandingkan dengan obat kimia:


1. Lebih Aman untuk Jangka Panjang: Produk berbahan dasar herbal cenderung lebih aman digunakan dalam jangka panjang karena minim efek samping. Berbeda dengan obat kimia yang terkadang bisa menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada beberapa orang, bahan alami seperti minyak cengkeh lebih ramah bagi tubuh.


2. Tidak Menimbulkan Resistensi: Penggunaan obat kimia, terutama antibiotik, dalam jangka panjang bisa membuat bakteri menjadi resisten, sehingga pengobatan berikutnya kurang efektif. Minyak cengkeh, sebagai bahan alami, tidak menyebabkan resistensi bakteri, sehingga tetap efektif tanpa risiko jangka panjang.


3. Ramah Lingkungan: Produk berbahan herbal umumnya lebih ramah lingkungan karena berasal dari tumbuhan alami dan proses pembuatannya cenderung minim bahan kimia berbahaya.


4. Sifat Alami yang Menyembuhkan: Minyak cengkeh tidak hanya membantu meredakan gejala seperti nyeri dan peradangan, tapi juga mendukung proses penyembuhan alami tubuh. Sifat anti-inflamasi dan antiseptiknya bekerja secara efektif tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.



Cukup oleskan Gumafixa ke area gusi yang meradang atau terasa sakit. Minyak cengkeh dalam Gumafixa bekerja secara alami untuk menenangkan gusi yang bengkak, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan. Ini adalah cara yang mudah dan alami untuk menjaga kesehatan mulutmu tetap prima.

Ingin konsultasi gratis, dan mendapat informasi lebih lanjut mengenai Gumafixa??

Hubungi kami sekarang, dan beritahukan keluhan Anda!

Bila ingin langsung membeli Gumafixa, pesan di sini! 👇-

Untuk Mendapatkan Promo Menarik Khusus Pembelian Obat Sakit Gigi Gumafixa silahkan isi Formulir Berikut :

Nama :
Email :
No. WhatsApp :
`Dapatkan Promo
Source :

  • Nishida, M., & Nakanishi, K. (2018). Periodontal disease and cardiovascular disease: A review of the literature. Cardiology in Review, 26(4), 192-196.
  • López, N. J., & Gamonal, J. (2005). Periodontal disease and diabetes: A two-way relationship. Diabetes Care, 28(9), 2321-2328.
  • Yusof, A. S., et al. (2017). Pregnancy and Oral Health: A Review. The Open Dentistry Journal, 11, 72-80.
  • [Sanz, M., & van Winkelhoff, A. J. (2011). Periodontal infections: From oral to systemic diseases. Nature Reviews Cardiology, 8(4), 185-195.](https://doi.org/10.